Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aksi Sonny Sandra, Lurah Kurao Pagang Joget dan Rangkul Biduan. Doc. IDN Times

Padang, IDN Times - Lurah Kurao Pagang bernama Sonny Sandra di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), ternyata dalam pengaruh minuman keras (Miras) saat berjoget dan merangkul dua biduan. Sonny yang telah dibebastugaskan itu mengaku terpaksa menenggak miras karena ingin menjaga kedekatan dengan pemuda setempat.

“Saya ingin mendekatkan diri, bercengkerama dengan pemuda di satu meja. Setelah itu ada minuman yang dihidangkan. Kawan-kawan pemuda ini minum semua. Saya juga disuruh minum,” kata Sonny, Jumat (10/11/2023).

1. Diajak berjoged ditemani biduan

ilustrasi sakit kepala, pusing, kepala terluka (freepik)

Usai menenggak miras itu, Sonny mengaku kepalanya merasa pusing bahkan setengah sadar. Setelahnya para pemuda setempat menariknya ke tengah lapangan untuk ikut bergoyang, diiringi biduan yang bernyanyi lagu dangdut.

"Saya juga tidak tahu perempuan itu dari mana. Ternyata perempuan dibawakan oleh seorang pemuda yang baju merah,” ujarnya.

2. Tuding sengaja disebarluaskan

Aksi Sonny Sandra, Lurah Kurao Pagang Joget dan Rangkul Biduan. Doc. IDN Times

Menurut Sonny, video saat dirinya berjoget itu sengaja diambil dan disebarluaskan karena ketidaksenangan seorang tokoh masyarakat kepada dirinya.

“Video itu diambil dan disebarkan secara sengaja. Karena ketidaksenangan. Gitu. Ketidaksenangan itu terjadi ketika saya menyampaikan sambutan, mungkin ada beberapa tokoh masyarakat yang hadir dan organisasinya tersampaikan (merasa tersinggung),” katanya.

3. Langgar norma dan etika

Ilustrasi ASN (ANTARA FOTO/Teguh Prihatna)

Sebelumnya, Inspektur Inspektorat Kota Padang, Arfian, menegaskan jika Sonny yang merangkul dan berjoget dengan biduan telah melanggar norma dan etika sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Apalagi ia memiliki jabatan sebagai Lurah yang seharusnya memberikan contoh baik.

"Harusnya memberikan contoh (baik). Ini tidak dilaksanakan beliau. Tentu kami coba menggali lebih dalam apa motivasinya, sehingga berbuat tidak pantas yang seharusnya dilakukan ASN. Ini yang akan digali oleh tim ad hoc," tutup Arfian.

Editorial Team

EditorAndri NH