Korban Penipuan Masker Batu Bata Bantah Borong Untuk Ditimbun

Palembang, IDN Times - Juan Puncan Endrile (30), korban penipuan pembelian masker batu bata yang sempat viral beberapa waktu lalu, menegaskan dirinya tidak berniat membeli masker dalam jumlah banyak karena untuk ditimbun. Meski tindakannya itu memancing kecurigaan banyak pihak, ia memastikan jika masker yang ia beli akan dikirim ke Sumatera Barat sebagai bantuan.
"Sebenarnya masker akan disumbangkan ke Sumatera Barat, karena uangnya hasil donasi dan uang pribadi dari Perantau Minang Peduli Bencana atau PMPB, jadi tidak ada niat membeli untuk ditimbun seperti anggapan orang-orang," ujar Juan, Kamis (9/4).
1. Akui sudah sering bantu korban bencana

Juan menjelaskan, PMPB merupakan organisasi warga minang yang memiliki kepedulian terkait kebencanaan. Tidak hanya saat COVID-19 menjadi pandemi, dirinya bersama organisasi kerap membeli masker untuk dikirimkan ke daerah asalnya.
"Kalau kami biasa belanja barang perlengkapan seperti masker, APD, hand sanitizer, disinfektan, dan macam-macam. Kami beli dalam jumlah besar karena memang untuk dibagikan kepada orang banyak," jelasnya.
2. Sempat video call dengan pelaku

Juan mengatakan, awalnya berbelanja online akibat melihat postingan pelaku di media sosial. Satu kotak masker dijual Rp260.000. Juan pun tertarik dan menghubungi pelaku untuk memesan 140 kotak masker.
Pelaku diketahui bernama Frans warga Palembang beralamat di Tangga Takat. Korban sempat berencana mendatangi rumah pelaku, dengan maksud sistem bayar langsung. Namun pelaku menolak karena takut dijebak oleh korban.
Keduanya pun sepakat masker tersebut dititip ke salah satu toko pengiriman barang di Kecamatan Seberang Ulu I. Tapi Juan kaget ketika kardus berisi batu bata.
"Saya heran kok batu bata? Orang ini salah kirim atau gimana? Tapi yang transaksi online sama saya si Frans itu, bahkan kami sempat video call," ungkapnya.
3. Laporkan penipuan ke Polrestabes Palembang
Untuk memastikannya, Juan mencoba menghubungi pelaku. Nomor telepon dan What'sApp sudah tak aktif lagi. Baru sadar sudah menjadi korban penipuan, akhirnya Juan melapor ke Polrestabes Palembang.
"Beberapa kali saya telepon sampai hari ini tidak aktif. Saya pikir ini pasti kena tipu. Saya minta aparat kepolisian segera memproses ini. Atau kalau bisa, saya ingin uang itu kembali," harapnya.
4. Masyarakat diminta hati-hati bertransaksi dari medsos

Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), AKP Heri mengatakan, pihaknya masih menelusuri pengirim masker batu bata tersebut. Bahkan kasus ini sudah menjadi atensi Satreskrim Polrestabes Palembang.
"Sudah banyak laporan penipuan via medsos yang masuk ke kami. Hendaknya masyarakat jangan mudah percaya begitu saja, apalagi langsung menyetujui transfer sejumlah uang. Harus benar-benar dicek dulu, apakah akun jual-beli resmi atau palsu," imbaunya.