ISPA Ancam Palembang, Pancaroba dan Karhutla Jadi Faktor

- Dinkes Palembang mencatat sekitar 40 ribu jiwa positif ISPA per triwulan I tahun 2025.
- Penyebab ISPA antara lain virus rhinovirus, coronavirus, parainfluenza, respiratory syncytial virus, dan adenovirus.
- Pencegahan ISPA dengan minum air mineral, istirahat cukup, dan konsumsi vitamin C untuk kekebalan tubuh.
Palembang, IDN Times - Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) mengancam masyarakat Palembang. Kasus ini rentan meningkat saat situasi pancaroba dan kebakaran hutan-lahan (Karhutlah).
"Musim pancaroba saat ini penyakit ISPA bisa lebih muncul dan menyerang masyarakat," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang, Yudhi Setiawan, Kamis (8/5/2025).
1. 40 ribuan jiwa positif ISPA

Berdasarkan data Dinkes Palembang per triwulan I sejak Januari-Maret 2025 sudah ada sekitar 40 ribuan jiwa dinyatakan positif ISPA. Faktor awal gangguan saluran napas karena ada bakteri dan beberapa virus menyerang sistem pernapasan.
"Dari data yang kami rekap, sudah 45.436 jiwa di Palembang terkena penyakit ISPA," jelasnya.
2. ISPA sebabkan sesak napas

Kasus ISPA karena virus lanjut Yudhi, biasanya disebabkan virus rhinovirus, coronavirus, parainfluenza, respiratory syncytial virus, dan adenovirus. ISPA cepat menyerang tubuh saat daya tahan tubuh menurun.
"Gejala yang timbul antara lain batuk, pilek, demam, dan sesak napas," katanya.
3. Konsumsi vitamin C untuk perkuat daya tahan tubuh

Yudhi menyampaikan, pencegahan ISPA bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan selama musim kemarau dengan minum air mineral dan istirahat cukup termasuk rutin mengonsumsi vitamin C untuk kekebalan tubuh.
"Vitamin bisa minta gratis ke puskesmas. Jika ada gejala awal, segera bawa ke Puskesmas terdekat agar ISPA tidak berakibat fatal," jelas dia.