Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ini Manfaat Vaksin Booster Menurut Ahli Mikrobiologi Sumsel

ilustrasi vaksin LSD. (IDN Times/Aditya Pratama)

Vaksinasi booster mulai berjalan di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia, termasuk di Palembang. Masyarakat tampak antusias dengan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga itu. Apa manfaat vaksin booster dan seberapa penting bagi pertahanan terhadap COVID-19?

Berikut IDN Times informasikan seberapa optimal vaksin booster bagi tubuh seseorang menurut ahli mikrobiologi Sumatra Selatan (Sumsel), Prof Yuwono.

1. Vaksinasi booster optimal hingga 9 bulan

Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19, Prof Yuwono (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Berdasarkan kebijakan pemerintah, vaksinasi booster yang sudah dilaksanakan sejak 12 Januari 2022 untuk mempertahankan imunitas tubuh seseorang, setelah menerima vaksinasi dosis pertama dan kedua.

Namun bagi Yuwono, vaksin booster bermanfaat optimal jika seseorang telah mendapatkan vaksinasi satu dan dua dalam rentang waktu enam bulan. Sebab dalam kurun waktu tersebut, terjadi penurunan antibodi dan virus corona berpotensi kembali menginfeksi tubuh.

"Ketika sudah lengkap vaksin dosis pertama dan kedua, dalam keadaan yang cukup memadai, kemungkinan bertahan antibodinya untuk menangkal infeksi virus kira-kira paling lambat hanya enam hingga sembilan bulan. Maka itu butuh penambahan imunitas kembali dalam tubuh," kata dia.

2. Vaksinasi booster penting bagi peningkatan herd imunity

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Kendati vaksin booster masih menjadi pilihan dan bukan prioritas bagi beberapa orang, Yuwono menyarankan sebaiknya booster segera dilakukan jika seseorang sudah lengkap menerima vaksinasi dosis pertama dan kedua.

"Karena kita butuh usaha mempertahankan perlindungan tubuh terhadap infeksi virus corona. Walau masih ada sebagian orang menganggap vaksinasi awal dinilai bisa mencegah keparahan penyakit," ujarnya.

3. Penerima vaksin merek berbeda tergantung stok

ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Aditya Pratama)

Hasil penelitan para ahli, vaksin berfungsi untuk membuat antibodi yang dapat menghalangi virus corona sebelum menginfeksi sel dalam tubuh. Akan tetapi, beberapa penelitian menyebutkan, antibodi dapat berkurang seiring berjalannya waktu.

"Setelah enam bulan akan terjadi penurunan antibodi yang berisiko untuk terjadinya infeksi dan booster jadi penting," timpal dia.

Namun menurut beberapa kajian sejumlah negara, jenis vaksinasi booster akan berbeda dari dosis pertama dan kedua. Misalnya pada dosis satu dan dua menggunakan Sinovac sedangkan yang ketiga menggunakan jenis lain seperti moderna atau pfizer.

"Jenis berbeda yang diterima ini sebenarnya tergantung aturan masing-masing negara, atau terkandung stok dan ketersediaan vaksin. Tapi apa pun jenisnya, semua merek vaksin memiliki potensi yang bagus untuk menimbulkan antibodi," jelasnya.

4. Petugas kesehatan wajib menjelaskan risiko KIPI

default-image.png
Default Image IDN

Yuwono menerangkan, jika dalam vaksinasi booster mendapati merek vaksin yang berbeda dari dosis pertama dan kedua, maka petugas vaksinasi atau vaksinator wajib menjelaskan risiko Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

"Setiap efek dan dampak pada tubuh seseorang itu berbeda, walaupun vaksin adalah tambahan imunitas yang sudah ada dalam diri kita secara alami," terang dia.

Dirinya juga menyarankan, sebaiknya masyarakat mendapatkan booster segera setelah memiliki akses. Hal ini penting agar bisa membentuk herd imunity baru dan meningkatkan perlindungan diri.

"Karena akan lebih percaya diri, lebih tenang, dan ikut memberi kontribusi kemanfaaatan untuk lingkungan," tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
Deryardli Tiarhendi
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us