Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sumber Air Tak Bersih Jadi Sebab Menu MBG di OKI Terkontaminasi E Coli

Sekda Kabupaten OKI, Asmar Wijaya saat mengunjugi siswa korban keracunan MBG. (Dok. Istimewa)
Sekda Kabupaten OKI, Asmar Wijaya saat mengunjugi siswa korban keracunan MBG. (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Sumber air tidak bersih menjadi penyebab keracunan siswa di OKI
  • Air untuk masak bukan dari sumur, tapi air isi ulang dan tangki mobil
  • Sampel menu MBG positif terkontaminasi bakteri E Coli setelah diperiksa oleh BPOM dan BTKL
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ogan Komering Ilir, IDN Times - Puluhan siswa di Ogan Komering Ilir yang sempat mengalami keracunan menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) ternyata akibat adanya penyebaran bakteri E Coli pada makanan dan minuman yang dibagikan ke sekolah.

Berdasarkan penelusuran Dinas Kesehatan Sumatra Selatan (Sumsel) penyebab bakteri E Coli yang terkontaminasi pada menu MBG tersebut efek penggunaan sumber air yang tidak bersih.

1. Air bersumber bukan dari sumur

Sekda Kabupaten OKI, Asmar Wijaya saat mengunjugi siswa korban keracunan MBG. (Dok. Istimewa)
Sekda Kabupaten OKI, Asmar Wijaya saat mengunjugi siswa korban keracunan MBG. (Dok. Istimewa)

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sumsel Dedy Irawan mengatakan, dari pemeriksaan asal sumber air yang dipakai oleh satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) setempat, air untuk masak bukan bersumber dari sumur.

"Tapi air isi ulang dan tangki mobil. Info yang diterima Dinkes OKI sumber air untuk masak dari air minum isi ulang, sedangkan untuk cuci-cuci beli pakai mobil tangki," jelasnya, Rabu (17/9/2025).

2. Sampel menu MBG diperiksa BBPOM dan BTKL

IMG_20250722_114811.jpg
Ilustrasi siswa keracunan MBG (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Sebelumnya, sampel menu MBG di OKI yang menyebabkan 80 siswa keracunan telah dikirim ke laboratorium pemeriksaan dengan uji sampel masing-masing. Yakni pemeriksaan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dikirim sampel air minum yang digunakan.

Sedangkan pengecekan di Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dikirim menu MBG berupa hidangan untuk siswa sekolah yakni menu tahu crispy dan soto ayam. Kedua sampel tersebut dilakukan uji kultur, sehingga hasil keluar cukup lama.

"Yang dikirim ke lab di BTKL hanya air minum dan air bersih, sedangkan ke BPOM sampel makanan (tahu krispi dan soto ayam). Kedua sampel yang dikirim (air ke BTKL) ternyata positif bakteri E Coli," jelas Dedy.

3. Bakteri E Coli berkembang biak menyebabkan infeksi bagi yang mengonsumsi

Screenshot_2025-07-22-15-38-52-276_com.miui.mediaviewer-edit.jpg
Ilustrasi siswa sakit akibat keracunan MBG. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Diketahui, Dinkes Sumsel menerima hasil pemeriksaan yang dilakukan BPOM Palembang pada kasus keracunan Menu MBG. Ada 2 item menu yang tak memenuhi syarat hasil uji laboratorium.

"Surat hasil pengujian sampel dari kejadian luar biasa di OKI sudah keluar. Ada 2 item sampel menu makanan yang tidak memenuhi syarat," ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sumsel Dedy Irawan, Selasa (16/9/2025) kemarin.

Dedy menyebut, dua item atau menu yang tidak memenuhi syarat, yakni tahu krispi dan soto ayam. Kedua menu itu disebut terkontaminasi bakteri E Coli.

"Yang pasti terjadi kontaminasi pada soto, tahu krispi, dan airnya, sehingga bakteri E Coli-nya berkembang biak dan menyebabkan infeksi atau sakit pada manusia yang mengonsumsinya," jelas dia

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us

Latest News Sumatera Selatan

See More

Wali Kota Prabumulih Temui Kepsek SMPN 1, Ucapkan Permintaan Maaf

17 Sep 2025, 17:39 WIBNews