Dinkes: Satgas MBG di Palembang Bisa Cegah Peristiwa Keracunan

- Pembentukan satgas MBG Palembang dimulai Senin (13/10/2025) lalu untuk mencegah peristiwa keracunan dan insiden tak diinginkan.
- Satgas bertanggung jawab pada pengawasan dapur penyedia program MBG, serta memerhatikan kandungan gizi dari berbagai porsi menu.
- Tiap SPPG di Palembang bertanggung jawab memasak, menyiapkan, menyajikan, dan menyalurkan paket program MBG sebanyak 3 ribu porsi dalam sehari.
Palembang, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang, Fenty Aprina, mengklaim kehadiran satuan tugas (satgas) pengamanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah dibentuk Pemerintah Kota (Pemkot) bisa mencegah kejadian bahaya dan insiden yang tak diinginkan oleh masyarakat.
"Kami sudah ada membentuk satgas untuk mengawal MBG di Palembang," ujarnya, Rabu (15/10/2025).
1. Pengawasan dilakukan untuk mencegah peristiwa keracunan

Secara resmi, pembentukan satgas MBG Palembang sudah mulai pengawasan di lapangan sejak Senin (13/10/2025) lalu. Harapannya, sepanjang program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto berjalan di Kota Pempek, tidak ada lagi peristiwa keracunan.
Diketahui pada akhir September lalu, ada insiden keracunan siswa di sekolah dasar Kawasan Kalidoni. Akibat kejadian itu, puluhan murid kelas 4 harus dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan intensif selama beberapa hari.
"Kita lakukan pengawasan dilakukan di dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG)," kata Fenty.
3. Satgas berperan memantau dan mengecek asupan gizi per menu MBG

Tak hanya untuk pengawasan di tiap SPPG atau dapur penyedia program MBG, tanggung jawab satgas juga untuk memerhatikan kandungan serta asupan gizi dari berbagai porsi menu MBG, sebelum disalurkan ke sejumlah sekolah di Palembang.
Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN) khusus Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) per 6 Oktober 2025, tercatat sudah 1.174.645 orang penerima manfaat MBG. Meski belum mencapai target yang dituju hingga 2.402.446 orang, sejauh ini SPPG komitmen dan berupaya mengejar jumlah yang telah ditentukan.
Sementara data dapur SPPG di Sumsel per pekan pertama bulan ini, jumlah penyedia dapur terbangun dan sudah menyalurkan MBG ke sasaran penerima program ada sebanyak 390 dapur dari target yang ditetapkan berjumlah 808 dapur SPPG hingga akhir tahun 2025.
3. Sekda Palembang merupakan ketua Satgas MBG

Menurut Fenty, tiap SPPG di Palembang rata-rata bertanggung jawab memasak, menyiapkan, menyajikan dan menyalurkan paket program MBG sebanyak 3 ribu porsi dalam sehari.
Berdasarkan peran besar yang diberikan kepada dapur penyedia, satgas memiliki tanggung jawab memperlancar program MBG berjalan tertib dan aman.
"Satgas ini diketuai oleh Pak Aprizal Hasyim (Sekretaris Daerah Palembang)," ujarnya.
4. Ratu Dewa ajak masyarakat mengawasi bersama program MBG

Sebelumnya, Wali Kota Palembang Ratu Dewa menyampaikan bahwa pemkot akan mendukung program pemerintah pusat untuk pendistribusian MBG, namun pemerintah daerah harus mengambil peran dalam penyaluran MBG. Langkah ini, kata dia, sekaligus untuk pendampingan dan pengawasan sebagai pemilik kewenangan.
"Pemkot menjamin penanganan terhadap siswa yang diduga keracunan karena MBG untuk diberikan pelayanan kesehatan yang optimal. Pemkot ke depan tidak hanya sebagai penerima dan penyalur, tapi juga terlibat untuk mengawasi makanan MBG yang dikonsumsi benar benar aman bagi siswa," jelas dia.
Dewa pun menambahkan, agar program prioritas pemerintah pusat dapat berjalan lancar dan tidak ada hambatan, ia mengajak mengajak masyarakat dan para orang tua siswa untuk memberikan kontrol dan informasi terhadap menu MBG yang didistribusi. Sehingga jika ada kekurangan bisa jadi bahan evaluasi dan pemkot akan teruskan ke pusat.