Diduga Ribut dengan Istri, Pria di Prabumulih Nekat Gantung Diri

- Jasad korban pertama kali ditemukan oleh sang istri
- Korban ribut dengan istrinya seminggu sebelum kejadian
- Sebelum bunuh diri korban sempat membuat surat
- Polisi masih mendalami penyebab kematian korban
Prabumulih, IDN Times -Aprizal (51) warga Perumahan Griya Prabu Estate, Kelurahan Gunung Ibul Timur, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih ditemukan tak bernyawa dalam kondisi tergantung di kediamannya sendiri, Rabu (27/8/2025) sore.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh sang istri, Novita, yang langsung menangis histeris melihat korban tergantung dan terikat tali kabel di ruang dapur. Saat itu saksi Apriyanto bersama Pendi mendengar Novita sedang menangis dan langsung masuk ke dalam rumah.
Selanjutnya istri korban memotong tali kabel yang menjerat suaminya kemudian dibantu saksi menurunkan korban yang terikat sudah dalam keadaan meninggal dunia.
1. Korban ditinggalkan istrinya seminggu sebelum kejadian

Kapolsek Prabumulih Timur, AKP Alias Suganda mengatakan, begitu mendapat laporan, anggotanya langsung ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Penyebab kematian diduga akibat bunuh diri.
"Diduga korban melakukan bunuh diri karena ribut dengan istrinya seminggu sebelum kejadian, sehingga istri dan anaknya meninggalkan korban di rumah sendirian di rumah tersebut," ujarnya, Sabtu (28/8/2025).
2. Korban meninggalkan surat wasiat

Kapolsek menambahkan, sebelum bunuh diri korban sempat membuat surat yang diduga tulisan korban ditemukan tak jauh dari lokasi bunuh diri. Isi surat yang ditulis di kertas tersebut berbunyi:
'Selamat tinggal dunia, untuk anak-anak ku, maafkan ayah yang dak bisa menjadi ayah yang baik bagi kalian, sudah membuat kalian kecewa.
Ayah dak sanggup lagi hidup. Hidup juga tidak berguna. Maafkan ayah, kejar terus cita-cita kalian, jadilah anak yang berguna'.
Selain itu, korban juga meninggalkan kotak kardus berisi tulisan 'segalo barangmu sudah di dalem kontainer galo. Katek lagi di dalem (seluruh barangmu sudah didalam kontainer semua, tidak ada lagi di dalam,'
3. Polisi melakukan pendalaman terkait penyebab pasti kematian korban

Adapun motif korban nekat mengakhiri hidupnya tersebut diduga karena cekcok dengan sang istri. Namun Kapolsek menegaskan pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait penyebab pasti kematian korban. Terkait dugaan bunuh diri, pihaknya juga belum memberikan kesimpulan final.
“Masih kita dalami, sejauh ini tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Masih kita dalami juga, memang di TKP kita menemukan sepucuk surat dari korban untuk anak-anaknya. Itu juga akan menjadi salah satu bahan pendalaman penyelidikan,” jelasnya.
4. Mari bersama cegah perilaku bunuh diri

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa.
Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri.
RS jiwa tersebut ialah:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444
NGO Indonesia pencegahan bunuh diri: Jangan Bunuh diri telp: (021) 9696 9293 email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHT message via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID) direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesia telp:(021) 500454