Curah Hujan Tinggi, Herman Deru Minta Pemda Lakukan Mitigasi Bencana

- Pemda diminta sosialisasi soal mitigasi bencana di wilayah masing-masing
- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, M Iqbal Alisyahbana mengatkan soal potensi bencana di daerah
- Puncak musim hujan akan terjadi Desember 2025-Januari 2026
Palembang, IDN Times - Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Herman Deru mengimbau masyarakat tetap waspada, menyusul berakhirnya ancaman kebakaran hutan dan lahan pada musim panas lalu. Memasuki musim hujan, potensi bencana hidrometeorologi kembali meningkat seiring tingginya curah hujan dalam beberapa waktu terakhir.
"Musim hujan dengan curah yang tinggi punya ancaman sendiri, yaitu banjir. Ini perlu diwaspadai agar dapat dimitigasi dan disiagakan," ungkap Herman Deru, Sabtu (15/11/2025).
1. Pemda diminta sosialisasi soal mitigasi bencana di wilayah masing-masing

Menurut Herman Deru, kewaspadaan terhadap curah hujan yang ekstrem menuntut kesiapsiagaan tak hanya masyarakat juga stakeholder yang ada di kabupaten dan kota. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar pemda meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat serta meninjau kembali tata ruang guna meminimalisir dan memitigasi bencana.
"Kenapa kami beri peringatan? Karena curah hujan yang ekstrem, sehingga butuh kesiapsiagaan. Lalu, bagaimana simulasi ketika terjadi bencana?" jelas dia.
2. Ingatkan soal potensi bencana di daerah

Hal senada disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, M Iqbal Alisyahbana menjelaskan bahwa musim hujan berpotensi diiringi potensi bencana alam, terutama di wilayah dataran tinggi.
Oleh karena itu, dia mengimbau agar masyarakat mewaspadai kondisi alam yang dapat menjadi ancaman serius seperti longsor, hingga banjir bandang.
Sedangkan di wilayah dataran rendah, pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada potensi banjir terutama di kawasan perkotaan. "Kami cek personel dan optimalkan peran mereka agar saat terjadi banjir, korban dan aset dapat diselamatkan dengan cepat," jelas dia.
3. Puncak musim hujan akan terjadi Desember 2025-Januari 2026

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Sumsel, Wandayantolis mengingatkan bahwa pemerintah daerah untuk tetap waspada terhadap dinamika cuaca tahunan. Dia menyebut puncak musim hujan di Sumsel diprediksi berlangsung pada Desember 2025 hingga Januari 2026, dengan potensi curah hujan yang turun lebih tinggi dari biasanya.
"Cakupan (hujan) hampir seluruh wilayah Sumsel. Kondisi ini harus disiapkan secara matang," jelas Wandayantolis.
BMKG juga mengingatkan bahwa intensitas hujan yang meningkat berpotensi memicu berbagai bencana hidrometeorologi, mulai dari banjir, genangan yang berlangsung lama, hingga tanah longsor, terutama di kawasan perbukitan dan wilayah yang dekat dengan aliran sungai.
Kawasan perkotaan pun tidak luput dari ancaman, mengingat sistem drainase yang kerap tidak mampu menampung curah hujan ekstrem. "Pastikan drainase kota berfungsi optimal. Pemerintah daerah juga perlu memetakan titik-titik kerawanan serta memperkuat area yang berpotensi longsor," jelas dia.


















