Palembang, IDN Times - Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Sumatra Selatan (Sumsel), khususnya Palembang, dijadwalkan berjalan mulai 10 Februrari 2025. Program inisiasi Presiden Prabowo Subianto itu diterapkan dengan alur dan skema tertentu.
Berikut IDN Times bagikan tata cara agar masyarakat Sumsel bisa mendapatkan layanan kesehatan gratis. Cek di sini!
Warga Sumsel diwajibkan mengunduh aplikasi SatuSehat Mobile, lalu mendaftarkan diri dengan mengisi daftar isian skrining mandiri. Setelah itu, peserta bisa langsung ke fasilitas layanan kesehatan dengan membawa KTP, kode tiket pendaftaran, dan hasil skrining yang telah diisi.
"Dalam menjalankan program ini (pemeriksaan kesehatan gratis) kami telah melakukan berbagai persiapan," kata Pj Wali Kota (Wako) Palembang, Cheka Virgowansyah, Minggu (9/2/2025).
Khusus di Palembang, pemerintah kota (Pemkot) memanfaatkan 40 puskesmas yang tersebar di 18 kecamatan untuk menjalankan pelayanan PKG bagi warga setempat. Kemudian untuk layanan di rumah sakit, bisa dilakukan ke sejumlah rumahbsakit milik pemerintah seperti RS Bari, Siti Fatimah, RSMH.
"Kami mengerahkan semua tenaga medis dan fasilitas kesehatan yang ada di Bumi Sriwijaya ini untuk menyukseskan Program Presiden Prabowo Subianto," jelas Cheka lebih lanjut.
Sementara berdasarkan alur dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, setelah peluncuran program PKG pada 10 Februari 2025, masyarakat yang berulang tahun pada tanggal sebelum itu bisa mendapatkan PGK hingga April 2025 di fasyankes pertama.
Kegiatan PKG dibagi untuk masyarakat yang ulang khusus balita usia di bawah lima tahun dan masyarakat usia di atas 18 tahun. Ketentuan periode paling lama satu bulan dari tanggal ulang tahun dan tersedia melalui fasyankes.
Kemudian PKG kategori sekolah, akan dimulai pada Juli 2025 dengan persyaratan usia siswa 6-18 tahun dan akan dilaksanakan di sekolah. Kemudian PKG bagi ibu hamil dan balita yang akan dilaksanakan di puskesmas dan posyandu sesuai jadwal.
Langkah pemerintah memastikan pelayanan tetap optimal, teknis kuota peserta dibatasi 30 orang per hari di setiap puskesmas. Pembatasan ini sesuai arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), karena puskesmas pun harus melayani pasien di luar PKG.