Ogan Komering Ilir, IDN Times - Bus rombongan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) asal Kabupaten Muara Enim dilaporkan terbalik di ruas jalan tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayuagung (Terpeka), tepatnya di kilometer 297 + 900, Rabu (16/11/2022) kemarin.
Video bus Pariwisata Cahaya Wisata berplat BG 7205 KB terbalik dan melintang memenuhi badan jalan tol, lantas viral di media sosial. Badan bus sepenuhnya menutup akses jalan tol.
Kepala Seksi Terpeka PT Hutama Karya, Erja Aditya menyebutkan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.42 WIB.
"Berdasarkan hasil investigasi di lapangan, kendaraan bus melaju dari arah Palembang menuju Lampung. Sesampainya di lokasi kejadian, diduga pengemudi kendaraan bus kurang fokus sehingga kehilangan kendali," ujarnya. Kamis (17/11/2022) siang.
Erja menambahkan, mobil menabrak pembatas jalan hingga terbalik di bahu luar menghadap ke arah selatan.
"Kecelakaan ini tidak berdampak pada arus lalu lintas di jalan tol, karena telah ditangani oleh Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Terpeka dengan melibatkan pihak kepolisian daerah setempat. Lokasi telah kembali normal pada pukul 16.36 WIB," ungkapnya.
Pihaknya turut prihatin atas kejadian kecelakaan dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Pengelola tol mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol.
"Serta berkendara di kecepatan maksimal 80 Km per jam dan mengecek kondisi kendaraan sebelum mengemudi, memastikan berkendara dalam kondisi prima dan tidak mengemudi dalam kondisi mengantuk," ungkapnya.
Camat Muara Belida, Budi Purwanto mengatakan, ada karya wisata Paskibra Muara Belida ke Jakarta dan Bandung pada 16-20 November 2022. Mereka menggunakan mobil bisa pariwisata Cahaya Wisata.
Bus Pariwisata Cahaya Wisata plat BG 7205 KB tersebut bermuatan 40 orang yang diisi anggota Paskibra, pelatih, pembimbing, dan guru Kecamatan Muara Belida.
"Ketika berangkat seluruhnya baik-baik saja, termasuk kendaraan. Kami bersyukur tidak ada korban jiwa, hanya luka-luka memar dan sudah pulang semua," ujarnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, lanjut Budi, pihaknya mengambil kebijakan kegiatan tersebut dibatalkan saja.
"Lebih baik beristirahat terutama untuk yang menderita luka-luka memar daripada meneruskan perjalanan," tutupnya.