Blangko Kosong, Disdukcapil Palembang Tunda Cetak 25.000 e-KTP

Palembang, IDN Times - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Palembang terpaksa menunda pencetakan 25.000 data penduduk, akibat kosongnya stok blangko e-KTP.
Menurut Sekretaris Disdukcapil Palembang, Santi Zahra mengatakan, kosongnya blangko e-KTP ini memang dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang jumlahnya sudah sedikit. jadi kondisi ini tidak hanya terjadi di Palembang saja, melainkan di daerah lain juga.
"Pencetakan e-KTP yang tertunda ada 25.000. Jumlah tersebut dari laporan hilang dan perubahan elemen atau data ada 17.000, dan yang sudah perekaman dengan status print ready record ada 8.000,” ujarnya, Rabu (24/7).
1. Kekosongan blangko E-KTP sudah sepekan ini

Santi mengungkapkan, sebenarnya kekosongan blangko tersebut sudah terjadi sepekan yang lalu. Pihaknya sendiri telah mengajukan permohonan blangko sebanyak 27.000 dan staf mereka langsung mendatangi pusat.
"Tapi kami tidak bisa memastikan berapa banyak blangko yang akan didapat. Memang pusat memberikan, tapi hanya memberikan 500 blangko dan itu langsung habis," ungkapnya.
2. Antisipasi sementara, Disdukcapil Palembang suket

Untuk menjawab keluhan dari masyarakat, terangnya, Disdukcapil Palembang sudah menyiapkan surat keterangan (suket) sebagai pengganti blangko e-KTP.
"Kami antisipasi dengan surat keterangan atau suket pada saat permintaan membludak. Fungsi suket secara fisik sama dengan e-KTP, ya sama-sama untuk keperluan administratif," jelas Santi.
3. Wawako Palembang respon kekuarangan blangko e-KTP

Sementara, Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda menegaskan, pihaknya akan menangani permasalahan ini dengan segera.
"Segera ada perbaikan ke depan. Untuk memaksimalkan pelayanan, juga telah diarahkan untuk lebih cepat, dan di mohon masyarakat juga bisa teratur dan tida ribet bolak-balik mengurus," tegasnya.
4. Tata pelayan publik, Pemkot Palembang tenaga konsultan

Fitrianti melanjutkan, semua instansi yang berkaitan dengan pelayanan publik, akan ditambah dan dicarikan konsultan. Agar semua proses di tiap instansi dapat tertata dan lebih ringkas.
"Untuk yang masih kurang pelayanan disana sini, akan ditambah tenaga. Karena pada hari tertentu biasanya ramai. Karena, selama ini tidak tersampaikan ke kami," tandasnya.