Barantin dan Unsri Kerja Sama Riset Penyakit Hewan Tumbuhan
- Barantin dan Unsri tandatangani nota kesepahaman untuk memperkuat sinergi di bidang karantina, pendidikan, riset, dan teknologi.
- Kerja sama tersebut bertujuan untuk memperkuat posisi Barantin dalam melakukan karantina tumbuhan dan hewan serta membantu menganalisis penyakit yang sedang berkembang.
- Kerja sama juga meliputi peningkatan kapasitas SDM di kedua lembaga serta memberikan bantuan dalam segi riset dan mahasiswa untuk magang di Barantin.
Palembang, IDN Times - Badan Karantina Indonesia (Barantin) bersama Universitas Sriwijaya (Unsri) menandatangani nota kesepahaman untuk memperkuat sinergi di bidang karantina, pendidikan, riset, dan teknologi. Kerja sama tersebut diambil untuk memperkuat posisi Barantin dalam melakukan karantina tumbuhan dan hewan sekaligus membantu dalam hal menganalisis berbagai penyakit-penyakit yang sedang berkembangan saat ini.
"Penandatanganan antara Badan Karantina Indonesia dan Universitas Sriwijaya (Unsri) salah satunya untuk membantu dalam menganalisis penyakit-penyakit (hewan dan tumbuhan)," ungkap Kepala Barantin Sahat Manaor Panggabean, Selasa (25/3/2025).
1. Pakar Unsri diharap mampu memberikan analisis
Sahat menjelaskan, perguruan tinggi diperlukan untuk membantu dalam segi riset untuk mencari solusi dari berbagai permasalahan yang berkembang. Dirinya mencatat dalam proses impor, pihaknya kerap mendapat temuan terkait hama penyakit pada hewan tumbuhan yang akan masuk ke Indonesia. Peran perguruan tinggi diharap dapat membantu dalam menjelaskan terkait temuan itu ke negara pengimpor.
"Begitu juga saat kita ekspor ke luar negeri. Kita ingin negara kita equal (setara) dalam posisinya. Nah posisi ini bisa setara kalau ada peran dari perguruan tinggi," ungkap dia.
2. Barantin dan Unsri sepakati kerja sama peningkatan SDM
Sahat menambahkan, selain itu juga pihaknya akan melakukan kerja sama dalam peningkatan kapasitas SDM di kedua lembaga. Dirinya pun terbuka kepada para mahasiswa yang hendak melakukan penelitian dan magang di Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Sumatera Selatan (Sumsel).
"Dalam penguatan SDM kita sepakat bahwa kolaborasi ini bisa digunakan untuk peningkatan kapasitas bersama," jelas dia.
3. Unsri siap perkuat Barantin lewat pakarnya
Sementara Rektor Unsri Taufiq Marwa mengatakan, pihaknya memiliki SDM dan pakar di bidang yang dibutuhkan dalam pengendalian hama penyakit tumbuhan dan hewan. Harapannya, kerja sama ini mampu mengawal kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam pengendalian penyakit.
"Kerja sama ini diharapkan mampu untuk meningkatkan kontribusi kedua belah pihak. Unsri juga siap memberikan bantuan dalam segi riset dan mahasiswa kami untuk magang di Barantin," jelas dia.
