Palembang, IDN Times - Pengamanan juru parkir (jukir) liar di Palembang masih jadi pekerjaan rumah yang belum mampu diselesaikan pemerintah kota (Pemkot). Bahkan akibat keberadaan jukir liar yang merajalela, sudah ada warga menjadi korban penusukan.
Lalu, bagaimana langkah Pemkot Palembang menindak tegas para jukir tersebut? Apakah tetap bertahan dengan tindakan sanksi ringan seperti pendataan dan teguran, atau ada langkah lain yang akan dilakukan?
Menurut Wali Kota Palembang Ratu Dewa, pemkot terus berkomitmen menjaga keamanan, kenyamanan, dan ketertiban kota dengan koordinasi bersama petugas keamanan serta aparat polisi untuk mengamankan jukir liar di beberapa titik rawan.
"Kami juga berkoordinasi dengan dishub. Nanti akan dipikirkan kantung parkir yang tepat juga. Mungkin bisa jadi ada pengaktifan kembali CCTV di titik-titik strategis," kata dia, Kamis (29/5/2025).
Sebelumnya, Pemkot Palembang telah berupaya mengamankan titik rawan jukir liar dengan penangkapan jukir di sejumlah mini market dibantu oleh pihak kepolisian. Terpantau pada Kamis (15/5/2025) lalu, ada sekitar 11 jukir liar yang berhasil ditangkap.
Beberapa lokasi penangkapan jukir tersebut berada di mini market Kawasan Jalan Suka Bangun II, Jalan Abusamah, Jalan Kol Burlian, dan Jalan Basuki rahmat. Penangkapan itu juga sekaligus masuk dalam rangka Ops Sikat 1 Musi 2025.
Diketahui saat diamankan, para jukir itu membawa berbagai senjata tajam (sajam) seperti celurit dan pisau cutter yang memang disiapkan jukir dalam jaket atau rompi yang digunakan saat memungut uang parkir.
Namun penangkapan jukir liar tersebut tampak tak konsisten dilakukan oleh Pemkot Palembang. Berdasarkan informasi yang diterima IDN Times, pemkot kolaborasi petugas keamanan dan kepolisian hanya menertibkan jukir di area bebas biaya parkir.
Terpantau pada Rabu (21/5/2025) kemarin, petugas berwajib hanya mendata jukir liar dan pihak kepolisian pun cuma menyampaikan imbauan agar para jukir tidak lagi melakukan pungli di area Jakabaring, Seberang Ulu I dan Kertapati.
Keberadaan jukir liar di Palembang, akhirnya menyebabkan tindak kriminal dan premanisme, akibat pemkot tak konsisten dan tidak membuat regulasi jelas agar para jukir itu mendapatkan efek jera.
Pada Kamis (27/5/2028) kemarin, seorang pengemudi ojek online (ojol) di Palembang harus rawat inap di rumah sakit pascapenusukan oleh juru parkir (jukir) liar di mini market Jalan Jenderal Sudirman seberang SPBU Taman Makam Pahlawan.
Berita sebelumnya, diketahui seorang ojol bernama Andre harus dilarikan ke rumah sakit setelah ditusuk jukir liar di depan Alfamart sekitar pukul 16.00 WIB. Pelaku penusukan bernama Robi (35) kini telah diamankan anggota Opsnal Unit I Jatanras Polda Sumsel.
Pengamanan pelaku langsung dilakukan saat anggota kebetulan melintas di lokasi kejadian. Pelaku saat ini telah diserahkan ke petugas piket Ditreskrimum Polda untuk pemeriksaan lanjutan.