Makin Meresahkan, Pemkot Palembang Diminta Tegas Berantas Jukir Liar

- Jukir liar di Palembang meresahkan masyarakat setelah penusukan terhadap pengemudi ojol
- Penusukan oleh jukir dianggap tindakan premanisme dan kriminal, tidak hanya kesalahan satu pihak
- Pengamat Sosial menyarankan pemkot membuat regulasi jelas terkait keberadaan jukir liar, memberi sanksi tegas, dan memberikan edukasi
Palembang, IDN Times - Maraknya juru parkir (jukir) liar di Palembang makin meresahkan masyarakat, pascaperistiwa penusukan terhadap seorang pengemudi ojek online (ojol) di di mini market Jalan Jenderal Sudirman seberang SPBU Taman Makam Pahlawan, Selasa (27/5/2028) kemarin.
Pengamat Sosial sekaligus Guru Besar Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang, Abdullah Idi berharap, Pemerintah kota (pemkot) dapat membuat regulasi jelas terkait keberadaan jukir yang merupakan salah satu tindakan premanisme.
1. Beban kehidupan jadi salah satu faktor premanisme terjadi di Palembang

Dia mengatakan, perilaku penusukan sudah termasuk tindak kriminal dan aksi premanisme. Sebab, jukir tersebut sudah menggunakan senjata tajam (sajam) sebagai alat yang semestinya tidak digunakan untuk merugikan orang lain hingga berakibat negatif.
"Bentuk premanisme karena digunakan sesuatu yagn bukan pada tempatnya (sajam untuk menusuk seseorang). Ini sudah masuk dalam ranah hukum, kriminal permasalahan hukum," kata dia saat dikonfirmasi IDN Times, Rabu (28/5/2025).
Namun lanjut Abdullah, kasus penusukan tersebut tidak bisa menyalahkan satu pihak. Sebab bisa saja antara ojol maupun jukir memiliki rasa ketersinggungan. Apalagi persoalan kriminal antara ojol dan jukir ini imbas dari kondisi ekonomi sekarang.
"Melihat kasus ini spontanitas, sama-sama tidak dikehendaki (penusukan). Terjadi karena bentrok dan menimbulkan perilaku kekerasan ke arah kriminal. Banyak faktor yang melatarbelakangi (kasus tersebut) seperti beban kehidupan. Jadi terpaksa bekerja karena faktor ekonomi saat ini sulit," jelasnya.
2. Pihak berwajib bertanggung jawab mengawasi pengamanan lingkungan

Dia menilai, seharusnya Pemkot Palembang menetapkan aturan khusus terhadap keberaan jukir liar dengan pengawasan petugas keamanan serta pihak berwajib di lokasi-lokasi rawan jukir. Kemudian berikan edukasi atau bina jukir tersebut sebagai mitra yang bisa membantu menjaga keamanan tiap daerah.
"Misal tukang parkir dan ojol ini kan mereka ada pakaian khusus. Sebaiknya mereka pekerja legal memakai pakaian identitas," kata Abdullah.
Kemudian lanjutnya, Pemkot Palembang harus tegas membuat regulasi untuk tindakan jukir liar maupun premanisme dengan tidak hanya memberi sanksi ringan. Alternatif lain, jukir bisa diedukasi untuk nilai kompeten dalam menjaga lingkungan.
"Poinnya, pengamanan (lingkungan) diawasi petugas pihak berwajib. Kemudian bagaimana caranya masyarakat merasa aman untuk parkir. Tugas pemkot bisa membina. Ini harus ada evaluasi," jelas dia.
3. Pelaku penusukan sudah diamankan dan diperiksa lebih lanjut oleh polisi

Berita sebelumnya, diketahui seorang ojol bernama Andre harus dilarikan ke rumah sakit setelah ditusuk jukir liar di depan Alfamart Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di seberang SPBU Taman Makam Pahlawan, Selasa (27/5/2025) sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Pelaku penusukan bernama Robi (35) kini telah diamankan anggota Opsnal Unit I Jatanras Polda Sumsel. Pengamanan pelaku langsung dilakukan saat anggota kebetulan melintas di lokasi kejadian. Diketahui, pelaku juga sudah diserahkan ke petugas piket Ditreskrimum Polda untuk pemeriksaan lanjutan.
Menurut keterangan Supra (21), adik sepupu korban, insiden bermula ketika Andre mendatanginya saat sedang beristirahat dekat lapak cilok milik Supra di depan Alfamart. Saat itu, pelaku berada di lokasi dan tiba-tiba menuduh Andre telah memelototinya.
"Sepupu saya sempat berpapasan dengan pelaku. Lalu pelaku bilang, ngapo kau jelit-jelit? (Kenapa kamu melotot). Dijawab sama kakak sepupu saya, aku dak jelit (aku tidak melotot)" kata Supra.
Merasa tersinggung, pelaku kemudian mengambil sebilah pisau yang disimpannya di atas pohon dekat lokasi. Tanpa banyak bicara, pelaku langsung mencoba menusuk korban. Tusukan pertama yang diarahkan ke perut tidak mengenai sasaran, namun tusukan kedua mengenai bagian bawah ketiak kiri Andre.
Melihat kejadian itu, Supra segera mencari bantuan. Beruntung, anggota polisi yang melintas langsung turun tangan dan mengamankan pelaku sebelum situasi memburuk. Supra juga menyebut, pelaku dikenal sebagai pribadi yang mudah tersinggung dan sering bersikap agresif terhadap warga sekitar.
"Dia itu sering ngajak ribut, suka marah-marah gak jelas, minta rokok gak dikasih bisa marah. Kadang lagi telponan aja dia bisa marah. Dia juga sering minum tuak," jelasnya.
Sementara, korban masih menjalani perawatan di rumah sakit. Pihak kepolisian masih mendalami motif pelaku serta kemungkinan adanya gangguan kejiwaan atau pengaruh alkohol dalam tindakan nekat tersebut.