Aiptu FN Kabur ke Rumah Orang Tua Usai Menembak Debt Collector

25 Mar 2024, 14:48 WIB

Rangga Erfizal

Kabid Propam Polda Sumsel, Kombes Pol Agus Halimudin (IDN Times/Rangga Erfizal)

Intinya sih...

Kasus kekerasan dilakukan anggota Polri Aiptu FN terhadap dua Debt Collector pada Sabtu lalu.
Aiptu FN mengaku melakukan penyerangan karena panik saat dihadang 12 orang yang diduga DC, sempat terlibat kontak fisik dan aksi penabrakan.
Status terduga pelanggaran masih dalam tahap pemeriksaan, Aiptu FN akan tetap ditahan di Polda Sumsel dengan barang bukti mobil dan senjata tajam.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Kabid Propam Polda Sumsel, Kombes Pol Agus Halimudin, mengatakan masih memeriksa pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Polri berinisial Aiptu FN.

Kasus kekerasan yang dilakukan oleh anggota polisi tersebut terjadi pada Sabtu (23/3/2024) lalu. Aiptu FN diketahui menyerang dua orang Debt Collector hingga keduanya harus dilarikan ke rumah sakit. Usai melakukan penyerangan, FN kabur ke rumah orang tuanya di Muara Enim.

"Dia (Aiptu FN) usai kejadian pulang ke rumah ibunya," ungkap Agus Halimudin, Senin (25/3/2024).

1. Pelaku mengaku panik saat dihadang DC

Kabid Propam Polda Sumsel, Kombes Pol Agus Halimudin (IDN Times/Rangga Erfizal)

Agus menerangkan, Aiptu FN hendak membela diri karena dihalau 12 orang yang diduga DC. Aiptu FN sempat terlibat kontak fisik saat mobilnya dihalangi rombongan DC, sehingga sempat terjadi aksi penabrakan.

"Aiptu FN juga mengakui perbuatannya karena panik. Korban diadang sehingga harus menghadapi dua orang yang belum dikenal karena berusaha mengambil kendaraannya," jelas dia.

2. Pelaku ditempatkan di Patsus

Potongan video dugaan penembakan oleh oknum polisi di Palembang (Dok: istimewa)

Agus menyebut status FN masih terduga pelanggar karena masih dalam tahap pemeriksaan. Namun menurutnya, Aiptu FN akan tetap ditahan di Polda Sumsel.

"Hari ini ditahan setelah diperiksa. Ia masih diproses dan akan kita amankan di tempat khusus (Patsus) dan berkoordinasi dengan Reskrim," jelas dia.

3. Pastikan bukan senjata dinas

Potongan video dugaan penembakan oleh oknum polisi di Palembang (Dok: istimewa)

Barang bukti yang telah diamankan polisi yakni mobil dan senjata tajam milik Aiptu FN. Sedangkan untuk senpi yang diduga Air Softgun milik pelaku dibuang ke Sungai Musi dari Jembatan Musi VI.

"Untuk sangkur itu bukan milik dinas, tetapi memang dijual secara bebas," ungkap dia.