17 Kampung di Palembang Dijadikan Percontohan Bebas Stunting

Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang masih berupaya menekan angka stunting atau anak kerdil, dengan membuat kampung berkualitas melibatkan sejumlah sektor terkait dalam pembangunan kawasan percontohan.
"Ada 17 kampung berkualitas di Palembang. Kampung ini menjadi kawasan percontohan untuk daerah sekitarnya dalam pencegahan stunting," ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Palembang, Altur Febriansyah, Minggu (18/6/2023).
1. Minim pasokan air bersih pengaruhi stunting

Lewat kampung tersebut, sejumlah intervensi strategis bakal dilakukan seperti ketersediaan air bersih, edukasi mengenai pencegahan stunting, hingga aktivasi posyandu. Bahkan warga di kampung bakal dibina untuk menghasilkan asupan pangan dari pekarangan rumah sendiri/
"Ada empat faktor penyebab kasus stunting, seperti minimnya pasokan air bersih yang berpengaruh pada kurang baiknya sanitasi di lingkungan tersebut. Padahal, air bersih merupakan faktor penting terhadap tumbuh kembang anak,” kata dia.
2. Masyarakat berpenghasilan rendah berpotensi melahirkan anak stunting

Kemudian minim edukasi terkait tumbuh kembang anak sesuai standar, dan ketiga masih banyak pernikahan dini tanpa sosialisasi terkait anak kerdil. Lalu masih banyak kawasan kumuh di Palembang yang mengakibatkan anak tidak menerima lingkungan bersih.
"Masyarakat berpenghasilan rendah dan warga yang tinggal di kawasan kumuh berkontribusi cukup besar terhadap kasus stunting di Palembang," ujarnya.
3. Angka stunting Palembang masih di bawah persentase nasional

Altur menambahkan, kehadiran kampung bebas stunting bakal memastikan setiap warganya mendapat bantuan dari pemerintah, seperti jaminan sosial maupun program keluarga harapan. Bantuan tersebut diharapkan bisa meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah untuk mencukupi kehidupan sehari-hari.
"Langkah intervensi ini terbukti efektif menekan angka prevalensi stunting di Palembang, dari 16,1 persen pada 2021 menjadi 14,3 persen pada tahun lalu. Capaian ini masih berada di bawah prevalensi stunting nasional, yakni 21,6 persen," jelas dia