Upaya Bank Sumsel Babel Jaga Dana KUR dan CSR Tak Kena Efisiensi

- BSB siapkan KUR Rp1,4 triliun untuk sektor perkebunan, pertanian, dan UMKM barang jasa
- Direktur Utama BSB menegaskan efisiensi anggaran tidak mempengaruhi program prioritas perbankan
- Program CSR BSB 2025 fokus pada penanganan stunting, sanitasi, bedah rumah, dan menjaga inflasi
Palembang, IDN Times - Kebijakan efisiensi anggaran dikhawatirkan berimbas terhadap sektor perbankan. Meski tak berdampak signifikan, program efisiensi berpotensi memengaruhi beberapa program bantuan atau CSR, termasuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Namun, Direktur Utama Bank Sumsel Babel (BSB) Achmad Syamsudin mengatakan, efisiensi anggaran diupayakan tak berimbas untuk program prioritas perbankan. Dirinya menegaskan, maksud efisiensi bukan mengurangi porsi penting, melainkan mengelola dengan efektif.
1. Penyaluran KUR Rp1,4 triliun di sejumlah sektor sedang berjalan

Berdasarkan target penyaluran KUR BSB 2025, perbankan daerah ini menyiapkan triliunan dana yang ditujukkan terhadap sektor perkebunan, pertanian, dan UMKM barang jasa.
"Efisiensi ini ada potensi ke bisnis, bisa berpengaruh. Tapi untuk sektor UMKM khusus KUR kita tetap optimalkan Rp1,4 triliun dengan penyaluran senilai Rp200-400 juta per sektor yang sudah berjalan," kata Syamsudin, Minggu (16/3/2025).
2. Efisiensi perbankan kurangi hal tak perlu, bukan pangkas skala prioritas

Dia menerangkan, sektor perbankan daerah bertangung jawab dalam mengelola kondisi inflasi. Maka itu, perbankan harus tumbuh dengan investasi. Sehingga program efisiensi katanya, lebih bijak diterapkan untuk mengurangi hal tak perlu, bukan memangkas program-program prioritas yang jadi skala penting.
"Perbankan harus tumbuh dengan investasi. Efisiensi ini mengurangi hal yang tidak perlu, perjalanan, dan kegiatan. Jangan jadi layanan kita buruk, karena efisiensi itu untuk mengefektifkan," jelasnya.
3. Skala prioritas perbankan Sumsel Babel meliputi stabilitas ekosistem bisnis, relasi, dan investasi

Skala prioritas dalam perbankan kata Syamsudin, meliputi stabilitas pengembangan ekosistem antara bisinis, relasi, dan investasi. Kemudian lanjutnya, mematangkan biaya bantuan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan keuangan daerah Sumsel Babel.
"Jadi, CSR kita ini ada tiga bagian, fokus penanganan stunting, menekan kemiskinan ekstrem dengan program sanitasi, dan bedah rumah serta menjaga inflasi," kata dia.
Program-program tersebut sepanjang 2025 lanjut dia, diupayakan tetap berjalan tanpa hambatan. Meski ada kebijakan efisiensi, perbankan daerah mulai menata dan mengutamakan skala penting seperti dana bantuan sosial yang menguntungkan masyarakat.