Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Peran PGN Ajak Petani Karet Muara Enim Melek Digital Lewat Taniyuk

IMG-20250708-WA0115.jpg
Aplikasi Taniyuk untuk petani (Dok. PGN Palembang)
Intinya sih...
  • PGN berkontribusi pada transformasi digital petani karet di Muara Enim melalui pemanfaatan aplikasi TaniyukApp.
  • Taniyuk memungkinkan pencatatan hasil panen langsung dari ponsel petani, dan kolaborasi antara petani dengan Koperasi Padetra Artomulyo.
  • Aplikasi Taniyuk memungkinkan penimbangan hasil panen karet, pencatatan secara digital, penetapan harga berdasarkan kualitas, notifikasi transaksi, dan pembayaran melalui mitra Laku Pandai atau transfer bank.

Palembang, IDN Times - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkontribusi terhadap transformasi digital petani karet di Muara Enim. PGN mendorong petani di Desa Pagar Dewa lebih sejahtera lewat pemanfaatan digitalisasi aplikasi Taniyuk.

“TaniyukApp memungkinkan petani mencatat hasil panen lateks cair langsung dari ponsel mereka,” kata Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman, dalam keterangan rilis yang diterima, Rabu (9/7/2025).

1. PGN menggandeng Taniyuk sekaligus untuk membangun kolaborasi antara petani dengan Koperasi

IMG-20250708-WA0116.jpg
Petani di Muara Enim manfaatkan aplikasi Taniyuk (Dok. PGN Palembang)

Pemanfaatan Taniyuk jadi upaya PGN menggenjot petani daerah melek digital. Apalagi kata Fajriyah, langkah PGN menggandeng Taniyuk sekaligus untuk membangun kolaborasi antara petani dengan Koperasi Padetra Artomulyo selaku kelembagaan petani karet di Pagar Dewa, Kecamatan Lubai Ulu, Muara Enim.

“Pencatatan hasil panen lateks dikolektifkan pada satu gawai yaitu milik bendahara koperasi Padetra Artomulyo,” jelasnya.

2. Melalui TaniyukApp, petani karet menerima notifikasi jumlah dan nilai transaksi

Pohon karet (freepik.com/jcomp)
Pohon karet (freepik.com/jcomp)

Taniyuk merupakan startup agribisnis digital dengan visi membangun ekosistem berkelanjutan dan enghubungkan industri pertanian dari hulu ke hilir. Harapannya, dari platform ini mampu membangun Jejak digital dan profil kredit petani.

Secara kegunaan aplikasi, berdasarkan panen karet oleh petani akan dilakukan penimbangan di koperasi, kemudian hasil itu direkam secara digital dan harga ditentukan berdasarkan kualitas Dry Rubber Conten (DRC%). Setelah hasil penimbangan sampai industri (off-taker) melalui TaniyukApp, petani akan menerima notifikasi jumlah dan nilai transaksi.

“Serta dapat mencairkan pembayaran melalui mitra Laku Pandai atau transfer bank,” jelas Fajriyah.

3. Petani Desa Pagar Dewa menjual karet beku (lump) dengan harga fluktuatif

Ilustrasi pohon karet. (GDM organik)
Ilustrasi pohon karet. (GDM organik)

Dorongan PGN mengajak petani karet di Sumatra Selatan (Sumsel) bertransformasi digital lewat platform karena selama bertahun-tahun, petani Desa Pagar Dewa menjual karet beku (lump) dengan harga fluktuatif. Sehingga, pendapatan sangat bergantung pada tengkulak.

“Kondisi ini membuat posisi tawar petani lemah dan sistem penimbangan yang tidak selalu akurat,” kata dia.

4. Petani bisa naik kelas lewat transformasi digital

Petani karet di Sumsel saat tengah menyadap karet (IDN Times/Rangga Erfizal)
Petani karet di Sumsel saat tengah menyadap karet (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sebagai bagian dari strategi pemberdayaan dan kelembagaan, lanjutnya PGN mendorong Koperasi Padetra Artomulyo untuk bertransformasi menjadi stasiun lateks pertama di Muara Enim berkerjasama Aplikasi Taniyuk. Koperasi ini kata dia, tak hanya menjadi tempat penimbangan, tetapi juga berperan sebagai simpul utama penghubung antara petani dan industri (off-taker) melalui Taniyuk.

"Kami percaya, melalui peran kelembagaan seperti koperasi, petani bisa naik kelas. Bukan sekadar menjual hasil panen, tetapi membangun sistem yang adil, transparan, dan berkelanjutan," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us