Palembang Bakal Terima Rp2 Triliun dari Pemerintah Amerika, Kok Bisa?

- Pemerintah Kota Palembang akan menerima dana hibah dari Amerika Serikat senilai Rp2 triliun untuk proyek percontohan MCA.
- Pemkot Palembang harus mengajukan permohonan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) terlebih dahulu untuk pengembangan kawasan kepada pemerintah pusat.
- Proyek MCA akan difokuskan pada pengembangan infrastruktur stasiun LRT Ampera dan UMKM, dengan alokasi dana sebesar Rp2 triliun.
Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang bakal menerima dana hibah dari pemerintah Amerika Serikat senilai Rp2 triliun. Rencana dana hibah itu karena, Palembang dinilai layak mendapat proyek percontohan Amerika, Millenium Challange Account (MCA) dari lima kota besar di Indonesia.
"Untuk dapat hibah itu kita harus memenuhi kriteria, kita harus berbenah aspek ruang pemerintah kota dengan pemerintah provinsi tidak bertentangan. Alhamdulilah kita tidak ada kendala," ujar Pj Wako Palembang Ucok Abdulrauf Damenta dalam keterangan rilis yang diterima IDN Times, Senin (14/10/2024).
1. Palembang perlu mengajukan permohonan KKPR

Meski disebut layak menerima proyek MCA, Pemkot Palembang harus mengajukan permohonan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) terlebih dahulu untuk pengembangan kawasan kepada pemerintah pusat.
Pemanfaatan permohonan KKPR harus mendapat dukungan Kementerian ATR BPR RI melalui persetujuan kerjasama Transit Oriented Development (TOD)," Tujuannya untuk meningkatkan layanan masyarakat juga pelaku usaha dan jenis layanan di Palembang,” timpalnya.
2. Kawasan Stasiun LRT Ampera dinilai sesuai dalam proyek MCA

Kawasan paling potensial dalam pengembangan proyek MCA berada di area yang bersebelahan dengan Stasiun Light Rail Transit (LRT) Ampera Palembang. Tempat ini jadi lokasi potensial karena berada di kawasan strategis.
“Infrastruktur penghubung Stasiun LRT Ampera bisa optimal dengan tambahan moda transportasi lainnya seperti fasilitas pejalan kaki dan tempat pemberhentian moda transportasi,” kata Damenta.
3. Stasiun LRT direncanakan terintegrasi dengan transportasi penghubung lain

Pengembangan infrastruktur di sekitar kawasan Stasiun LRT terutama di Ampera, ke depan diharapkan bisa menjadi etalase dan penghubung sebagai kawasan wisata dan ritel. "Kawasan pariwisata dan ritel ini perawatan kawasan kurang baik, termasuk desain dan keamanan yang tidak optimal. Nanti perbaikan juga untuk sirkulasi kendaraan dan parkir,” jelasnya.
Ke depan penataan di kawasan stasiun LRT Ampera akan terintegrasi antara stasiun LRT lain terutama bakal menghubungkan ke destinasi sekitar. “Meningkatkan integrasi LRT dengan modatransportasi umum lainnya sepeti angkutan kota, perahu sungai dan Transmusi, yang bermuara menjadi destinasi wisata tentunya sirkulasi kendaraan dan parkir aman, dan paling penting ramah lingkungan,” jelas dia.
4. Dana hibah Rp2 triliun untuk pembangunan infrastruktur Stasiun LRT dan pengembangan UMKM

Kepala Dinas PUPR Palembang Ahmad Bastari Yusak menambahkan, total dana hibah sebenarnya sebesar Rp 10triliun. Namun karena dibagikan untuk lima kota, maka Palembang menerima Rp2 triliun, dan dana tersebut sedang diperjuangkan untuk mendapatkannya.
"Dana ini akan difokuskan di infrastruktur dan UMKM. 1,5 triliun untuk infrastruktur stasiun LRT dan sisanya untuk UMKM, dengan bangunan retail dan UMKM seluas 7.203 meter persegi untuk 3 lantai dan bangunan insprastruktur hotel dan retail 15.938 meter persegi untuk 8 hingga 15 lantai," timpalnya.