Harga Emas Palembang Naik Tajam Sepekan, Kini Rp13,4 Juta Sesuku

- Harga emas Palembang naik Rp600 ribu dalam seminggu, kini mencapai Rp13,4 juta per 6,7 gram.
- Kenaikan harga emas belum menunjukkan indikasi inflasi wilayah, karena komoditas lain juga berpengaruh terhadap nilai inflasi.
- Kenaikan harga emas secara berturut-turut selama tiga bulan terakhir dapat menjadi indikator tren inflasi wilayah yang berkelanjutan.
Palembang, IDN Times - Harga emas perhiasan Palembang hari ini, Rabu (15/10/2025) sentuh Rp13,4 juta per suku atau 6,7 gram. Nilai tersebut merupakan angka tertinggi sepanjang tahun 2025.
Tak hanya cetak rekor baru, harga emas Palembang terpantau naik tajam. Dalam sepekan lonjakan harga tembus Rp600 ribu sesuku. Nilai itu berdasarkan harga di Toko Laris pada 8 Oktober yang masih Rp12,8 jutaan per suku. Sedangkan hari ini, naik jadi Rp13,4 juta per 6,7 gram untuk kalung dan gelang.
1. Harga emas di Sumsel naik secara kontinuitas

Namun, kenaikan harga emas secara signifikan dalam seminggu terakhir belum bisa jadi indikator suatu wilayah dalam kondisi inflasi. Sebab sesuai analisa Badan Pusat Statistik (BPS), indikasi ekonomi masuk kategori inflasi, jika sejumlah komoditas pokok pun mengalami kenaikan harga kontinuitas tanpa jeda.
Walau sering menyumbang kontribusi inflasi daerah tertinggi secara month to month (mtm), terutama untuk Sumatra Selatan (Sumsel), emas bukan merupakan komoditas satu-satunya penyebab inflasi wilayah. Harga komoditas hortikultura maupun perkebunan pun berpengaruh terhadap nilai inflasi.
2. Harga emas naik berturut dari Juli-September 2025

Sementara kata Kepala BPS Sumsel Moh. Wahyu Yulianto, dari sisi kenaikan harga emas sejak tiga bulan terakhir memang dalam tren lonjakan tajam. Terhitung dari Juli-September 2025. Kenaikan harga emas yang berkelanjutan ini kata dia, berdasarkan laporan BPS secara berturut-turut.
"Catatan inflasi, harga emas menyumbang dominasi nilai inflasi daerah secara bulanan maupun perbandingan year on year (yoy). Tapi selain emas, komoditas penyumbang inflasi juga dari bawang merah, beras, tomat dan BBM," katanya.
3. Harga emas yang kian melambung potensi hambat investasi global

Pantauan IDN Times dari pergerakan harga emas harian, kenaikan bisa melambung hingga Rp200 ribu sesuku per hari. Kondisi harga yang kian melejit ini, bisa jadi indikator ekonomi wilayah dalam tren inflasi secara berkelanjutan. Apabila inflasi berlangsung terus menerus dan konsisten makin tinggi, maka potensi daya beli masyarakat bisa menurun.
Apalagi situasi sekarang, nilai emas sulit untuk bisa ditekan. Tren ekonomi daerah pun berpotensi merubah pola kehidupan masyarakat. Misalnya, transisi standar hidup, memburuknya distribusi pendapatan dan memicu peningkatan biaya hidup. Bahkan, kenaikan tajam harga emas bisa mendorong ketidakpastian ekonomi serta menghambat investasi global.