Harga Beras Medium Palembang Naik, Pemerintah Genjot Distribusi SPHP

- Harga beras medium di Palembang naik signifikan sejak Agustus 2025, mencapai Rp14 ribu per kg
- Pemerintah daerah menggencarkan penyaluran beras SPHP untuk meredam kenaikan harga dan genjot ketersediaan barang
- Program percerpatan distribusi beras SPHP merupakan program nasional, dengan harapan harga tetap di kisaran HET
Palembang, IDN Times - Harga beras medium di Palembang naik signifikan sejak Agustus 2025. Kenaikan harga sekitar 2-3 ribu per kilogram (kg) tersebut, mendorong pemerintah daerah menggencarkan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog setempat untuk meredam potensi kenaikan harga beras medium dan premium.
"Kita kerjasama Bulog kemudian TNI/Polri untuk mempercepat penyaluran (distribusi SPHP) di Sumsel," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sumsel Ruzuan Efendi, Jumat (5/9/2025).
1. Klaim harga beras premium stabil dan stok cukup

Pantauan IDN Times, harga beras medium bahkan menyentuh angka Rp14 ribuan per kg dari sebelumnya di kisaran R11,5-12 ribu per kg. Kenaikan harga tersebut dipengaruhi berbagai faktor. Selain karena cuaca, penyaluran lamban dari distributor pun jadi penghambat dan memicu harga di pasaran melonjak.
"Kalau harga premium (beras) Insyallah tetap stabil karena penyaluran dan stoknya aman. Kita upayakan menghadapi musim paceklik ini semua lancar (penyaluran beras di masyarakat)," kata dia.
2. Pedagang beras SPHP harus diverifikasi Bulog

Mengupayakan distribusi beras SPHP tersalurkan dan memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah daerah genjot ketersediaan barang. Namun kata Ruzuan, persoalan yang sekarang dihadapi adalah stok di pasaran belum optimal, karena dalam sistem penjualan beras SPHP, pedagang harus melaporkan ke Bulog dengan segera.
"Jadi pedagang yang jual beras SPHP ini harus diverifikasi dahulu, ini untuk data dari Bulog. Masalahnya ada keterlambatan penjual untuk mendaftarkan dan melaporkan," jelasnya.
Program percepatan distribusi beras SPHP kata dia, merupakan program nasional dan bulan lalu, pemerintah telah menyediakan 1,3 juta ton beras SPHP seluruh Indonesia. Termasuk penyaluran ke pusat perbelanjaan modern dan ritel. Harapannya, harga jual tetap di kisaran Harga Eceran Tertinggi (HET) tidak lebih Rp62.500 per 5 kg.
3. Imbau masyarakat jangan panik beli beras agar harga tak makin tinggi

Sebelumnya kata Ruzuan, pada akhir Agustus lalu, agar masyarakat tidak kekurangan stok beras, pemerintah terutama Pemprov Sumsel, telah menyiapkan stok cadangan beras. Termasuk dari hasil panen petani. Ketersediaan saat ini lanjutnya, masih mencukupi untuk kebutuhan masyarakat sekitar.
"Karena sejumlah daerah penghasil beras masih melakukan panen di beberapa wilayah. kami mengimbau masyarakat untuk tidak beli beras ini panik, agar pendistribusian dapat merata ke masyarakat," jelas dia.