BPS: Ekonomi Sumsel Sentuh Nilai Tertinggi, Capai 5,42 Persen

- Pertumbuhan ekonomi Sumsel mencapai 5,42 persen pada triwulan II/2025, didorong oleh sektor pertambangan, industri pengolahan, perdagangan, pertanian, dan konstruksi.
- Nilai PDRB Sumsel pada periode tersebut mencapai Rp180,45 triliun sesuai harga berlaku dan Rp100,22 triliun berdasarkan harga konstan. Sektor akomodasi dan makan minum tumbuh 10,29 persen.
- Sektor pertambangan dan penggalian menjadi penyumbang terbesar terhadap PDRB Sumsel dengan kontribusi 24,25 persen atau tumbuh 5,93 persen. Konsumsi rumah tangga menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi.
Palembang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekonomi tertinggi Sumatra Selatan (Sumsel) sejak empat tahun terakhir. Tercatat pada triwulan II/2025, pertumbuhan ekonomi di angka 5,42 persen.
"Pencapaian ini ditopang oleh lima sektor utama yang menjadi andalan perekonomian daerah," kata Kepala BPS Sumsel Moh. Wahyu Yulianto, Kamis (7/8/2025).
1. Pertambangan dan pertanian sumbang pertumbuhan ekonomi Sumsel

Pertumbuhan ekonomi diangka tertinggi itu lanjutnya, dipengaruhi aktivitas sejumlah sektor unggulan yakni, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, perdagangan, pertanian, serta konstruksi.
"Dari 17 sektor ekonomi yang dicatat BPS, 15 sektor mengalami pertumbuhan positif, sementara hanya dua sektor yang mengalami penurunan, yaitu administrasi pemerintahan dan jasa pendidikan," jelas dia.
2. Akomodasi dan makan minum sumbang pertumbuhan tertinggi Sumsel

Merujuk data BPS terhadap Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumsel, pada periode triwulan II/2025 mencapai Rp180,45 triliun sesuai harga berlaku, dan Rp100,22 triliun berdasarkan harga konstan.
"Sektor dengan pertumbuhan tertinggi adalah akomodasi dan makan minum, yang tumbuh 10,29 persen. Disusul sektor perdagangan dengan pertumbuhan 8,78 persen, dan konstruksi yang naik 8,11 persen," kata Wahyu.
3. Pertambangan dan penggalian sumbang PDRB terbesar 24,25 persen

Wahyu mengatakan, ekonomi Sumsel dari sisi kontribusi terhadap PDRB, sektor pertambangan dan penggalian menjadi penyumbang terbesar, di angka 24,25 persen atau tumbuh 5,93 persen. Kemudian dari sektor industri pengolahan, menyumbang 18,16 persen atau tumbuh 5,58 persen dan perdagangan diangka 14,16 persen atau tumbuh 8,78 persen.
"Ketiga sektor ini secara total menyumbang hampir 57 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Sumsel, dengan pertambangan sebagai pendorong utama," jelas dia.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, lanjut Wahyu, konsumsi rumah tangga menjadi motor utama pertumbuhan, dengan kontribusi 61,69 persen. Ini didorong oleh peningkatan aktivitas belanja masyarakat selama libur hari besar keagamaan dan libur sekolah.