Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ragam Pantun Palembang, Identitas Budaya Melayu yang Masih Terjaga

Jembatan Ampera Palembang. (Wikipedia)
Jembatan Ampera Palembang. (Wikipedia)

Palembang, IDN Times - Salah satu sastra tutur dan tulis yang masih lestari di Kota Palembang adalah berpantun. Pantun merupakan bagian dari identitas budaya Melayu Palembang atau bisa menjadi sarana komunikasi yang santun dan halus dalam percakapan sehari-hari. 

Di Palembang, kebiasaan berpantun merupakan bagian integral dari budaya Melayu Palembang dan memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam acara adat seperti pernikahan dan perayaan lainnya. Pantun sering digunakan dalam prosesi pernikahan, menyambut tamu, dan berbagai upacara adat lainnya. 

Pantun diyakini dapat menciptakan suasana yang lebih indah dan bermakna. Seringkali pantun digunakan untuk menyampaikan pesan, nasihat, dan hiburan, serta sebagai sarana untuk menjaga tradisi lisan. 

1. Pantun sastra tutur lisan yang memiliki empat baris

Kawasan Benteng Kuto Besak Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Kawasan Benteng Kuto Besak Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sama seperti pakem pantun pada umumnya, pantun Palembang merupakan sastra tutur lisan yang memiliki empat baris, terdiri dari dua baris pertama sebagai sampiran dan dua baris berikutnya sebagai isi. 

Sangat jarang menjumpai masyarakat sehari-hari berpantun dalam berkomunikasi. Namun pantun bisa digunakan sebagai hiburan dalam berbagai acara, salah satunya pertunjukan seni Dulmuluk yang merupakan seni peran dari Palembang.

2. Generasi muda wajib melestarikan pantun

Ilustrasi mahasiswa perguruan tinggi. IDN Times/Aditya Pratama
Ilustrasi mahasiswa perguruan tinggi. IDN Times/Aditya Pratama

Sebagai generasi muda, sudah menjadi kewajiban untuk terus melestarikan kebudayaan daerah, salah satunya adalah pantun Palembang. Berikut contoh dari pantun Palembang yang bisa kamu pelajari:

Pegi ke pasar meli sepatu

Sepatunyo tebuat dari kayu

Kalu kakak cinto samo aku

Payo ucapke kato I love you

 

Ke arab naek unto

Naek unto makan kurmo

Hendak ati nak becinto

Tapi nasebnyo idak di terimo

 

Kupu-kupu nempel di lampu

Jangan di oser make sapu

Kalu kakak memang cinto aku

Cepetlah datang ke rumah aku

3. Ayo buat sendiri pantun Bahasa Palembang!

Ilustrasi pantun. (IDN Times)
Ilustrasi pantun. (IDN Times)

Kamu pun bisa membuat sendiri pantun bahasa Palembang menggunakan kata-kata yang sopan dan sesuai rima pantun. Berikut contohnya:

 

Makan nasi samo garam

Banyu teh campur gulo

Dari tadi dodok temerem

Nunggui kopi dak datang jugo

 

Ke Mesir beli ulo tango

Beli ulo tango sambel naek unto

Walau banyak betino yang singgoh

Cuma adek yang kakak cinto

 

Pasar cinde pasar kalangan

Ke pasar kalangan meli selandang

Biar cuma sekedar ucapan

Salam bahagia dolor palembang

 

Ado teh di pucuk meja

Kurang manis ditambahlah gulo

Kalu adek mase sekola

Janganla dulu maen becinto

 

Ada cicak menempel di lampu

Jangan diusir memakai sapu

Kalau kakak memang cinto aku

Cepat bae lamarlah aku

 

Peninglah palak mun sakit gigi

Lah sakit gigi sakit pulo kaki

Cubolah bangun pagi- pagi

Malu di Ayam lah ngasi rezeki

 

Gulo batok dari Palembang

Manis nian katek duonyo

Kelakar betok itu khas Palembang

Menghibur hati buat tertawo

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us