Kurma dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada umat Islam ketika berbuka puasa. Tapi tak cuma kurma, ternyata ubi juga memiliki manfaat yang sama untuk menjaga dan meningkatkan daya imunitas tubuh selama Ramadan dan di tengah pandemik COVID-19.
Secara ilmu kesehatan, kandungan gula yang berimbang dalam buah kurma dan ubi mampu mempertahankan kekebalan tubuh serta mengenyangkan. Komposisi glukosa pada kurma dan ubi lebih baik ketimbang kandungan dari gula biasa.
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19, Profesor Yuwono menjelaskan, kurma baik bagi imunitas tubuh karena memiliki berbagai macam nutrisi penting. Kurma juga mengandung manfaat kesehatan potensial sesuai dengan hasil studi Internasional Journal of Food: Science and Nutrition yang dipublikasikan pada 2003 lalu.
Studi tersebut menyimpulkan kalau kurma merupakan buah ideal menjaga kesehatan. Sebab kurma mengandung 15 mineral. Termasuk selenium, elemen sebagai agen dalam penguat kekebalan tubuh.
"Kurma mengandung glukosa yang berbeda dari gula yang dihasilkan nasi. Gula dari dari hanya bertahan hingga lima jam setelah sahur, yang membuat tubuh bisa jadi cepat lemas. Kalau kandungan glukosa di kurma dapat bertahan lebih lama untuk menjaga kebugaran dan imun," jelas dia.
Tidak saja nutrisi, hasil penelitian menyebut bahwa kurma mengandung mineral dan glukosa serta 23 jenis asam amino, dan beberapa asam lemak tak jenuh yang cukup bagus seperti palmitat, oleat, linoleat, dan asam linolenat.
"Kurma kaya serat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, apalagi untuk membantu tubuh membuang racun dengan cara yang mudah dan efektif," terang Yuwono.
Selain kurma, kata Yuwono, makanan yang baik bagi tubuh dalam menjaga daya imunitas adalah ubi. Karena ubi memiliki kandungan manis dari glukosa seimbang yang sama dengan kurma.
"Komposisi gula pada ubi dan kurma hampir sama. Di kondisi sekarang, pandemik COVID-19, saya menyarankan dikonsumsi rutin agar tubuh kuat, dengan memperbanyak makan kurma dan ubi maka peluang imunitas meningkat juga makin tinggi," kata dia.
Yuwono menuturkan, orang tua zaman dahulu menganjurkan kita mengonsumsi kolak ubi sebagai menu berbuka puasa. Ia menyarankan kurma dan ubi selalu tersedia sebagai menu dalam hidangan saat buka maupun dan sahur.
"Tujuannya untuk membentuk imunitas yang kuat. Apabila tubuh manusia kuat, maka sangat sulit terpapar virus corona. Meski puasa, kita harus tetap jaga imun jangan sampai lemah," tuturnya.
Selain itu, tetap harus menjaga perilaku dan pola hidup bersih. Sehingga kondisi tubuh sehat, masyarakat juga dianjurkan perbanyak minum air putih dan cukup istirahat. Serta rutin olahraga dan bergerak, agar mendapatkan pikiran positif. "Kalau imun kita kuat maka virus akan lenyap sendiri," tandas dia.