PT Semen Baturaja Resmi Terintegrasi ke Semen Indonesia Group

Integrasi ini diharapkan mantapkan pasar domestik Sumbagsel

Ogan Komering Ulu, IDN Times - PT Semen Baturaja (SMBR) menutup akhir tahun 2022 dengan catatan positif. Setelah resmi transaksi penandatanganan akta inbreng pada Senin (19/12/2022) lalu antara Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama Semen Indonesia Group (SIG) Donny Arsal, PT Semen Baru Raja resmi bergabung dengan SIG.

Integrasi yang dilakukan dinilai memiliki value creation. Keberadaan PT Semen Batu Raja dirasa mampu memperkuat dan mengisi pasar di wilayah Sumbagsel.

"Kedekatan perseroan dengan wilayah pasar ini menciptakan efisiensi, sehingga kami siap bersama-sama dengan SIG untuk mencapai target mendatang," ujar Direktur Utama SMBR, Daconi Khotob, Sabtu (31/12/2022).

Daconi menambahkan, integrasi menciptakan efisiensi pada sistem procurement di industri semen. Peralatan yang dipakai untuk kebanyakan pabrik semen menyerupai satu sama lain, sehingga penyatuan dalam sistem order akan memberi posisi tawar yang lebih baik secara grup.

"Dari sisi produksi, SMBR dan SIG dapat melakukan benchmark untuk pengoptimalan bahan klinker yang lebih sedikit dan efektif. Hal ini juga membawa dampak positif untuk kedua belah pihak. Volume produksi semen dapat meningkat dengan tetap menerapkan efisiensi," jelas dia.

Langkah besar ini dinilai memperkuat posisi BUMN Sub Klaster Semen untuk menghadapi pasar yang kompetitif. Kekuatan PT SMBR di pasar Sumbagsel menjadi potensi yang sangat besar, khususnya memantapkan penguasaan pasar domestik terbesar kedua di wilayah Sumatra.

"Selain itu potensi penciptaan nilai atau value creation di bidang pengembangan SDM tentunya akan mendongkrak pertumbuhan kinerja SMBR dan group," ungkap dia.

PT Semen Batu Raja mencatatkan peningkatan pendapatan naik 9 persen year on year (YoY), dilanjutkan dengan laba bersih perseroan naik 160 persen sampai Q3 2022 dibandingkan Q3 2021.

Hal itu membuktikan jika SMBR masih menunjukan kinerja positifnya di 2022, di tengah kondisi industri semen masih dibarengi dengan kenaikan batu bara serta kenaikan biaya logistik.

Namun Daconi optimis dapat menutup 2022 dengan kinerja yang positif karena kerja sama dan kerja keras seluruh jajaran manajemen, serta karyawan yang telah melakukan usaha terbaiknya.

Baca Juga: Permintaan Semen Turun, Penjualan SMBR Malah Naik 3 Persen

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya