Pengamat Politik Sumsel Percaya Warga Tinggalkan Politik Uang
Intinya Sih...
- Masyarakat Sumsel lebih memilih pemimpin berdasarkan program kerja daripada politik uang.
- Politik uang diabaikan karena tidak memberi manfaat kepada masyarakat Palembang.
- Bakal calon yang gagal maju dalam Pilgub Sumsel tetap memiliki pengaruh terhadap hasil pilkada.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Pengamat Politik Sumsel, Bagindo Togar, meyakini politik uang tak akan laku pada Pilkada Sumsel pada November 2024 mendatang. Dirinya berkeyakinan masyarakat Sumsel akan memilih pemimpin sesuai visi dan misi yang dibawanga.
"Praktik politik uang sudah tidak lagi berpengaruh pada masyarakat. Mereka tidak melihat seberapa besar nominal yang diberikan oleh para calon nantinya," ungkap Bagindo, Sabtu (15/6/2024).
Baca Juga: PKS Resmi Ikut Koalisi Dukung Pasangan HDCU di Pilkada Sumsel
1. Masyarakat tinggalkan paradigma lama soal politik
Bagindo menyebutkan, pergeseran dinamika masyarakat memandang politik ini harus disikapi para calon kepala daerah. Menurutnya, masyarakat akan senang menilai pemimpin dari program kerja yang diusung.
"Sekarang adu strategi, politik uang sudah tidak berlaku lagi. Paradigma lama itu ditinggalkan," jelas dia.
Baca Juga: Pasangan ESP-Andi Asmara Akan Maju di Pilgub Sumsel
2. Politisi harus tawarkan program ke masyarakat
Bagindo menyebutkan, masyarakat Palembang lebih memilih pemimpin yang bisa menjanjikan perubahan nyata. Politik uang mulai ditinggalkan setelah masyarakat sadar tak mendapat manfaat apapun dari hal tersebut.
"Sekarang ini bagaimana menciptakan program yang dapat meyakinkan masyarakat," kata Bagindo.
3. Berebut kursi kepala daerah
Bagindo juga menyoroti sejumlah bakal calon yang diprediksi gagal maju dalam Pilgub Sumsel. Pasalnya, perebutan tiket atau rekomendasi parpol untuk maju dalam pilkada bukan persoalan mudah.
Kendati demikian, calon yang dipredikasi gagal maju tetap memiliki kekuatan tersendiri dan sinyal dari mereka untuk mendukung calon yang mana akan tetap menjadi salah satu faktor yang berpengaruh.
"Calon yang tak maju juga memiliki basis massa yang memiliki nilai tersendiri bagi calon lain yang maju," tutup dia.
Baca Juga: Harnojoyo-Cik Ujang Berebut Titah Demokrat di Pilkada Sumsel