[BREAKING] Penganiaya Perawat di Palembang Ditangkap Polisi
![[BREAKING] Penganiaya Perawat di Palembang Ditangkap Polisi](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2020/05/pidana_600x400.jpg)
Palembang, IDN Times - Pelaku penganiayaan terhadap perawat di Palembang berinisial JT, diamankan oleh tim reskrim Polrestabes Palembang, Jumat (16/4/2021) malam. JT merupakan pelaku kasus penganiayaan seorang perawat berinisial CR di RS Siloam Sriwijaya. Ia dilaporkan korbannya CR ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.
"Kita masih dalami dan mencoba meminta konfirmasi dari yang bersangkutan," ungkap Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Tri Wahyudi, Jumat (16/4/2021).
1. Polisi dalami motif penganiayaan
Menurut Tri, tim reskrim Polrestabes Palembang langsung bergerak ke Kota Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Ia dijemput oleh polisi di kediamannya.
"Kita akan lihat apa motif atau asal mula mengapa sampai terjadi insiden di rumah sakit," jelas dia.
Menurut keterangan polisi, pelaku cukup kooperatif saat didatangi. JT mengaku bersedia dibawa ke Palembang untuk memberi keterangan kepada pihak kepolisian.
Baca Juga: Penganiaya Perawat di Palembang Sempat Mengaku Sebagai Polisi
2. Kronologis penyiksaan korban
Kasus penganiayaan terhadap korban CR terjadi Kamis (15/4/2021) kemarin. Menurut hasil keterangan korban dan pihak rumah sakit, anak terlapor yang berusia dua tahun menjalani perawatan di RS Siloam Sriwijaya Palembang. Kondisi anak pelaku telah sembuh dan diperbolehkan untuk pulang ke rumah.
CR sebagai perawat membuka perban selang infus dari tangan anaknya. Dari keterangan korban, diketahui jika tangan anak tersebut sempat berdarah sehingga membuat paning orangtuanya hingga emosi dan mengamuk.
"Rambut korban juga sempat dijambak oleh terlapor. Korban berhasil keluar kamar setelah diselamatkan rekannya," ungkap Kasubag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah.
3. PPNI dan RS Siloam kutuk keras aksi kekerasan terhadap perawat
Penyiksaan korban pun viral setelah video muncul di media sosial. Akibat kejadian ini, Persatuan Perawat Nasional Indonesia Sumatra Selatan (PPNI Sumsel) dan RS Siloam Sriwijaya Palembang mengambil sikap. Mereka mengutuk aksi kekerasan terhadap korban.
Sementara untuk korban sendiri harus dirawat karena mengalami luka lebam dan trauma akibat penyerangan tersebut.
"Saat ini perawat kita masih menjalani perawatan, kita terus mengontrol kondisinya karena beberapa luka fisik dan psikis," ungkap Direktur RS Siloam Sriwijaya, dr Bona Fernando.
Baca Juga: Perawat RS yang Dianiaya Alami Luka Lebam dan Trauma