Wawako Palembang Minta 60 Persen Produksi Minyak Goreng untuk Warga

Palembang, IDN Times - Kelangkaan minyak goreng di Palembang masih terjadi. Pemerintah Kota (Pemkot) melakukan berbagai cara mencegah penimbunan dan memenuhi kebutuhan minyak goreng harian, seperti membuat pertemuan dengan produsen minyak goreng.
"Usaha kami untuk mencukupi jumlah minyak goreng salah satunya meminta produsen untuk menyisihkan 60 persen produksi untuk dijual kepada masyarakat," ujar Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda atau Finda, Kamis (10/3/2022).
1. Cegah penimbunan minyak goreng dengan operasi pasar murah
Finda memastikan penimbunan stok minyak goreng tidak akan terjadi. Sebab kata dia, Pemkot Palembang rutin sidak di tingkat pedagang dan agen.
"Sebagai upaya mencegah ada penimbunan minyak, kita akan terus lakukan sidak dan operasi pasar minyak goreng murah," timpalnya.
Baca Juga: Viral Video Warga Lahat Sumsel Antre Kiloan Meter Demi Minyak Goreng
2. Kebutuhan minyak goreng naik 400 liter per bulan
Menurut Finda, stok minyak goreng yang rendah di pasaran karena banyak produsen yang terlambat mendistribusi produknya. Namun sejauh ini Pemkot Palembang belum mengetahui penyebab pasti pengiriman yang lamban tersebut.
"Bisa jadi stok langka karena kita tetapkan harga murah. Atau pengaruh permintaan meningkat. Karena sejak September 2021, kebutuhan minyak goreng di minimarket saja biasanya 600 liter tapi sekarang bisa sampai 10 ribu liter per bulan,” jelas dia.
Baca Juga: Palembang Terapkan Celup Tinta Saat Pasar Murah Minyak Goreng
3. Sidak mengantisipasi panic buying oleh masyarakat Palembang
Ia pun berjanji akan rutin sidak ke supermarket dan minimarket. Apalagi sudah banyak laporan dari masyarakat soal minyak goreng yang langka, dan sebentar lagi mendekati momen puasa dan lebaran.
"Dikhawatirkan warga akan panic buying. Sidak dan operasi pasar akan terus dilakukan bekerja sama pihak ketiga seperti Bulog," tandas dia.
Baca Juga: Warga Muba Diberi Kupon Agar Tertib Membeli Minyak Goreng Murah