Warga Sumsel Diminta Waspadai Hujan dan Angin Kencang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palembang, menyebutkan jika pancaroba membuat risiko bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menurun.
"Wilayah Sumsel masuk masa pancaroba menuju musim hujan pada pertengahan Oktober, jadi ada peralihan musim dari kemarau," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi dari BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Kenten Palembang, Nandang Pangaribowo, Kamis (24/9/2020).
1. Periode kemarau yang pendek membuat potensi kebakaran berkurang
Ia mengatakan, awal musim hujan 2020-2021 sebagian besar masuk di Oktober Dasarian I sampai III. Namun bagian utara Sumsel diprediksi baru terjadi di akhir September, sehingga potensi kebakaran hutan mulai berkurang.
"Masuknya musim pancaroba maka musim kemarau 2020 lebih singkat, yaitu selama 10 - 12 dasarian dimulai sejak Juni. Tapi masih mendekati rata-rata normal musim kemarau yakni 12-14 dasarian," kata dia.
Baca Juga: Puting Beliung Sapu 60 Rumah di Prabumulih, Setengahnya Rusak Parah
2. Iklim basah pengaruhi kelembaban hutan
Menurutnya, periode pendek masa kemarau juga turut dipengaruhi kondisi iklim yang lebih basah ketimbang tahun lalu, hingga membuat potensi hotspot serta kebakaran hutan maupun kebakaran lahan merosot.
Sehingga status sebagian besar lahan masih pada level tidak mudah terbakar karena kelembaban yang tetap terjaga. "Makanya, sampai saat ini belum terdeteksi adanya asap kiriman ke Kota Palembang dibanding tahun lalu," ungkapnya.
3. Imbau masyarakat Palembang waspada peralihan musim hujan
Selama peralihan musim hujan, Nandang meminta masyarakat waspada dengan perubahan cuaca yang signifikan dan terjadi dalam tempo cepat. Sebab arah angin masih bervariasi serta berpindah-pindah, yang berdampak angin kencang dan petir hingga berpotensi menimbulkan kerusakan di wilayah topografi landai.
"Seperti di Palembang, OKI, Muara Enim, Lahat, Musi Banyuasin dan sebagian Banyuasin. Prediksi sifat hujan selama pancaroba levelnya sedang hingga tinggi, masyarakat perlu waspada," tandas dia.
Baca Juga: Polda Sumsel Amankan 22 Orang Terkait Karhutla Selama Juli-Agustus