Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Palembang Mulai Menyerah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Palembang mulai kewalahan menangani pasien positif. Akibat jumlah tempat tidur yang terisi atau Bed Occupancy Rate (BOR) meningkat, RS pun selektif menerima pasien.
"Istilahnya kita jadi selektif memilih pasien. Kami menyeleksi pasien untuk diterima dalam perawatan. Hanya pasien gejala sedang, berat, dan kritis yang menjalani rawat inap," ujar Direktur Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, dr Bambang Eko Sunaryanto, Minggu (1/8/2021).
1. Pasien gejala ringan dianjurkan rawat jalan
Bagi pasien dengan kondisi ringan, pihak rumah sakit hanya memberi resep atau obat dan dianjurkan rawat jalan. Sedangkan pasien positif COVID-19 tanpa gejala disarankan menjalani isolasi di Wisma Atlet Jakabaring.
"Ini solusi kami, karena RSMH belum sanggup menambah jumlah ruang ICU dan ruang isolasi lagi. Sementara kami memiliki 30 tempat tidur ICU dan empat di antaranya menggunakan alat bantu napas, lalu 26 tempat tidur memakai ventilator," kata dia.
Baca Juga: Pasien Isoman Sumsel Mencapai 4.356 Orang, Dinkes Diminta Pantau Ketat
2. RSMH Palembang berencana menambah ruang rawat inap
Berdasarkan evaluasi BOR per 31 Juli, pasien COVID-19 yang rawat inap di ruang isolasi mencapai 85 persen dan di ruang ICU sudah 100 persen. Dari 299 tempat tidur isolasi, 30 tempat tidur di antaranya sudah dikhususkan untuk ICU COVID-19.
"Minggu ini kita belum bisa menambah ruang rawat, tapi mudah-mudahan pekan depan ada tambahan menjadi total 40 tempat tidur," timpalnya.
3. RSUD Bari Palembang mohon maaf atas kondisi BOR yang terjadi
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bari Palembang, dr Makiani menambahkan, kini ruang isolasi COVID-19 sudah penuh dan pihaknya sementara tidak menerima pasien tambahan. Jika ada yang membutuhkan pengobatan, pasien diminta melalui rawat jalan.
"Kalau memang kondisi masih memungkinkan tidak dirawat, kami hanya memberikan konsultasi. Kalau tidak, kita lihat dulu urgensi pasien dengan memeriksanya di UGD," ungkapnya.
RSUD Palembang memprioritaskan pasien sakit COVID-19 bergejala berat. Pihaknya memohon maaf jika masih memberi pelayanan yang belum maksimal. Sebab ruangan pasien untuk non COVID-19 sudah dialihkan bagi pasien COVID-19.
"Kami minta maaf, kami juga mohon untuk pasien bersabar. Kita sama-sama berusaha sehat dan memberikan yang terbaik," tambah dia.
4. Dinkes Palembang berharap BOR stabil di bawah 70 persen
Sekretaris Dinkas Kesehatan (Dinkes) Palembang, dr Yuliarni melanjutkan, rumah sakit sudah harus menambah kapasitas tempat tidur. Dinkes Palembang masih berkoordinasi dengan rumah sakit agar persentase BOR menurun signifikan.
"Kita semua berharap BOR stabil di bawah 70 persen. Walau sekarang kasus positif masih terus meningkat," kata dia.
Dinkes Palembang mencatat kasus positif COVID-19 per 31 Juli 2021 sebanyak 24.980 orang, dengan kasus aktif yang didominasi gejala ringan hingga sedang.
Baca Juga: Terapkan Program Isoman Care, Bupati Muba Langsung Temui Warga