PD Pasar Palembang Akui Tak Bisa Penuhi Kebutuhan Minyak Goreng

PD Pasar janji berupaya mencegah penyelewengan minyak goreng

Palembang, IDN Times - Kebutuhan minyak goreng atau migor di Palembang yang terus meningkat, tak sejalan dengan pasokan di sejumlah pasar. Bahkan hingga kini, persoalan distribusi masih menjadi masalah utama.

"Dengan kondisi sekarang yang tidak bisa dipungkiri, PD Pasar juga belum sanggup dan belum mampu memenuhi ketersediaan migor di pasar-pasar Palembang," ujar Dirut PD Pasar Palembang Jaya, Abdul Rizal, Kamis (10/3/2022).

1. Sebut minyak goreng curah lebih banyak tersedia di pasaran

PD Pasar Palembang Akui Tak Bisa Penuhi Kebutuhan Minyak GorengMinyak goreng nonsubsidi (IDN Times/Shemi)

Sejak awal 2022, distribusi minyak goreng lamban dikirim. Terkadang para agen di pasar pun tidak menerima barang dari produsen alias stok penjualan kosong.

"Kalaupun ada jumlahnya terbatas. Untuk sekarang, yang lebih mudah ditemui adalah minyak curah. Namun tidak semua pelanggan mau membelinya," kata dia.

Baca Juga: Palembang Terapkan Celup Tinta Saat Pasar Murah Minyak Goreng

2. Selalu pantauan stok minyak goreng di Palembang

PD Pasar Palembang Akui Tak Bisa Penuhi Kebutuhan Minyak GorengANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Mengatasi permasalahan kelangkaan minyak goreng, pihaknya bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang berkomitmen selalu memantau aktivitas pedagang agar tidak menyimpan minyak goreng.

"Jika ditemukan penyelewengan penimbunan, oknum ini akan ditindak tegas dan segera kami laporkan ke pihak berwenang," timpalnya.

3. Berharap kehadiran operasi pasar dapat mebantu kebutuhan minyak goreng di Palembang

PD Pasar Palembang Akui Tak Bisa Penuhi Kebutuhan Minyak GorengMinyak goreng curah merek Minyak Kita (IDN Times/Fariz Fardianto)

Selain rutin memantau atau inspeksi dadakan (sidak) di sejumlah pasar dan produsen minyak goreng, operasi pasar murah juga terus dilaksanakan Pemkot Palembang. Kegiatan itu dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan harian masyarakat.

"Di sisi lain, operasi pasar murah ini memudahkan pelanggan yang tidak bisa mendapatkan minyak di pasar sampai pasokan minyak kembali normal," tambahnya.

Baca Juga: Warga Muba Diberi Kupon Agar Tertib Membeli Minyak Goreng Murah

4. Pengusaha sawit wajib memberikan 20 persen hasil produksi minyak goreng ke pasar lokal maupun tradisional

PD Pasar Palembang Akui Tak Bisa Penuhi Kebutuhan Minyak Gorengilustrasi minyak goreng (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Menurut Ketua Harian Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Sumsel, Affandi Udji, pihaknya bersama PD Pasar dan Pemkot Palembang masih berkoordinasi mengatasi pasokan minyak goreng di Palembang.

"Kami sedang mengkalkulasi kekurangan pasokan minyak di pasaran dan akan berkoordinasi dengan seluruh pengusaha minyak sawit mentah atau CPO di Sumsel," kata dia.

Sejumlah pengusaha sawit di Sumsel kini diwajibkan mengalokasikan 20 persen dari seluruh hasil produksinya untuk dikirim ke beberapa pasar lokal dan tradisional.

"Sekarang tinggal mencari di mana terjadi penyelewengan. Jika ada penumpukan atau penimbunan, tentu kami koordinasikan dengan aparat berwajib. Jika memang ada oknum yang bermain pasti ditindak," tandas dia.

Baca Juga: Wawako Palembang Minta 60 Persen Produksi Minyak Goreng untuk Warga

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya