Palembang Bakal Memulai Belajar Tatap Muka Saat Zona Kuning
_600x400.jpg)
Palembang, IDN Times - Rencana belajar tatap muka di Palembang belum dapat dipastikan. Sebab sebelumnya Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda, menyebut bakal kembali membuka sekolah jika daerah sudah mendapat jatah vaksin.
Namun karena perkembangan penyebaran COVID-19 di Palembang masih fluktuatif, keputusan tatap muka hingga sekarang belum jelas. Bahkan Palembang berada di zona merah dengan tingkat risiko bahaya penyebaran virus corona.
"Kemarin kita menunggu vaksin. Saat vaksin sudah ada, keadaan kita masih di zona merah. Karena risiko bahaya, status zona tetap jadi patokan dan kunci keputusan dalam kegiatan belajar langsung termasuk sekolah tatap muka," ujarnya, Rabu (27/1/2021).
1. KBM tatap muka bakal terlaksana saat zona kuning
Fitri menyampaikan, kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang untuk belajar tatap muka bisa terealisasi jika wilayah berada pada zona kuning dan zona hijau. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi keamanan lingkungan sekitar dan demi kebaikan anak-anak.
"Pemkot bertanggung jawab memastikan lingkup sekolah aman dan betul-betul memiliki prokes. Kita optimis vaksin sinovac yang sudah hadir bisa mengurangi penyebaran dan membuat zona membaik, sehingga membantu melindungi imunitas anak-anak dan daya tahan tubuh," kata dia.
Baca Juga: Tangkal COVID-19, Begini Cara Kerja Imun Tubuh Manusia Bentuk Antibodi
2. Minta orangtua sabar menyoroti situasi zona
Ia menerangkan, belajar daring atau online menjadi pilihan terbaik untuk tetap mengedepankan pendidikan para siswa. Dirinya minta orangtua memaklumi kondisi sekarang.
"Saya adalah orangtua juga, saya tentu menyoroti zona. Saya harap kita bisa memaklumi karena pasti sebagai orangtua ikut khawatir," terang dia.
Baca Juga: Disdik Palembang Minta Vaksinasi Bagi Guru Tahap Kedua
3. Disdik Palembang minta semua pihak ciptakan suasana belajar nyaman
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang, Ahmad Zulinto menambahkan, upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut adalah mengubah pola sistem ajar.
"Ciptakan suasana belajar yang nyaman kepada siswa. Selain itu guru juga tidak boleh marah kepada siswa. Kalau belajarnya sambil marah-marah nanti siswa tidak mau belajar. Jadi mengajar harus dengan hati," tambahnya.
4. Imbau wali murid dan orangtua sabar hadapi situasi
Zulinto menerangkan, tak cuma guru tapi orangtua dan wali murid yang mendampingi anak belajar daring di rumah, sebaiknya membuat kenyamanan dan tetap sabar.
"Kepada orangtua juga, kita tahu pasti ada rasa bosan. Tapi ciptakan juga suasana yang nyaman bagi anak di rumah sehingga mereka betah," tandas dia.
Baca Juga: Evaluasi Pendidikan Daring di Palembang, Hampir Setahun Belajar Online