Kredit Peremajaan Sawit Sumsel Naik 23 Persen dan Sukses Picu Ekonomi

- Pembiayaan peremajaan kelapa sawit di Sumsel mencapai Rp14,7 triliun, naik 23% dari tahun sebelumnya.
- Tren positif keuangan juga didukung program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif di Lahat dan Pagaralam.
- OJK Sumsel Babel siap bersinergi dengan pemerintah daerah dan stakeholder lainnya untuk memajukan perekonomian daerah.
Palembang, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan Sumatra Selatan dan Bangka Belitung (OJK Sumsel Babel) mencatat literasi dan inklusi keuangan daerah tumbuh positif, ditopang transaksi ekonomi dari komoditi unggul pedesaan seperti kredit penyaluran peremajaan kelapa sawit.
"Bussiness matching dan fasilitasi pembiayaan sektor prioritas industri kelapa sawit, khususnya peremajaan sawit rakyat, mendorong pergerakan ekonomi daerah," ujar Kepala OJK Sumsel Babel, Arifin Susanto, Selasa (9/7/2024).
1. Peningkatan transaksi ekonomi daerah ditopang ketersediaan akses keuangan

Berdasarkan data OJK Sumsel Babel pada Juni 2024, pembiayaan sektor kelapa sawit terutama usaha kredit penyaluran peremajaan industri kelapa sawit, naik 23 persen dibandingkan tahun lalu.
"Meningkat sebesar Rp14,7 triliun atau secara rinci naik hingga 23,27 persen untuk komoditi unggul perdesaan, karena didukung lewat ketersediaan akses layanan jasa keuangan," kata dia.
2. Tren positif inklusi keuangan mendorong peningkatan ekonomi wisata daerah

Tren positif keuangan Sumsel juga turut ditopang program yang diselenggarakan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), meliputi Program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Lahat dan Pagaralam yang bertujuan mendorong peningkatan ekonomi kerakyatan berbasis pariwisata.
"Komitmen kami OJK Sumsel Babel siap bersinergi bersama Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, dan stakeholder lainnya untuk memajukan perekonomian daerah. Mulai dari penyusunan strategi, pelaksanaan, pemantauan, serta evaluasi pelaksanaan literasi dan inklusi keuangan berkelanjutan," kata dia.
3. Kopi Sriwijaya sebagai pilot project pengembangan ekonomi daerah

Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi menyampaikan, untuk memajukan dan mengembangkan ekonomi daerah dibutuhkan komitmen, sinergi, dan partisipasi aktif dalam setiap program pengembangan ekonomi daerah, termasuk dalam pengendalian inflasi daerah.
“Semua program pengembangan ekonomi daerah perlu sinergitas, termasuk pilot project pengembangan Kopi Sriwijaya khas Sumatra Selatan yang berorientasi ekspor, dengan keterlibatan pada sektor hulu sampai hilir yang didukung dengan bussiness matching dan fasilitasi pembiayaan oleh Lembaga Jasa Keuangan," jelasnya.