Atlet Sumsel di PON Papua Tuntut Bonus yang Tak Kunjung Cair

Padahal Gubernur Sumsel janjikan bonus ke peraih medali

Palembang, IDN Times - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua sudah berakhir sejak empat bulan lalu. Pada Oktober 2021, semua kontingen PON telah kembali ke kabupaten dan kota masing-masing, termasuk para atlet asal Sumatra Selatan (Sumsel).

Namun empat bulan berselang, janji bonus atlet Sumsel belum juga dicarikan. Padahal Pemerintah Provinsi (Pemprov) menjanjikan bonus kepada atlet peraih medali setelah PON berakhir.

Pemprov Sumsel berjanji memberi bonus tambahan bagi para atlet hingga Rp300 juta untuk peraih medali emas, perak, dan perunggu, dengan nominal yang disesuaikan. Jika melihat atlet dari provinsi lain, bonus tersebut sudah lebih dulu diberikan.

1. Pemprov Sumsel disebut tidak responsif terhadap para atlet

Atlet Sumsel di PON Papua Tuntut Bonus yang Tak Kunjung CairAtlet anggar Sumsel tiba di Palembang (IDN Times/Dokumen Pemprov Sumsel)

Pengakuan seorang atlet PON Sumsel peraih medali emas, Ricky Dhisulimah, bonus yang dijanjikan hingga sekarang tak ada kabar dan tanpa kepastian. Bahkan tidak saja dirinya, sejumlah atlet Sumsel lain menyampaikan jika belum ada sepeser bonus yang telah cair.

"Sejak Oktober 2021 sampai sekarang belum ada kepastian yang jelas. Kalau ditanya jawabannya selalu dalam proses, tidak ada jawaban yang pasti karena menurut pihak pemerintah bonus itu dianggarkan di APBD 2022," kata Ricky kepada IDN Times, Rabu (23/2/2022).

Ia menyebutkan, seluruh atlet peraih medali sangat berharap bonus segera cair. Sebab bonus itu menjadi bagian penting sebagai persembahan dan apresiasi Pemprov terhadap perjuangan para atletnya.

Mereka sangat menyayangkan sikap pemerintah karena menimbulkan rasa kurang responsif terhadap para atlet, dengan menggantungkan bonus tanpa kepastian.

"Provinsi lain sudah mencairkan bonus untuk para atlet seperti di Jakarta, Jawa Barat, dan NTB dari dana APBD 2022. Pertanyaan kami kenapa provinsi lain cepat mencairkan bonus tapi Sumsel sangat lambat? Padahal sama kan pakai anggaran APBD 2022," ungkapnya.

Baca Juga: Herman Deru Janji Tambah Bonus Atlet Sumsel Hingga Rp300 Juta

2. Atlet Sumsel harap bonus tak dipotong pajak 25 persen

Atlet Sumsel di PON Papua Tuntut Bonus yang Tak Kunjung CairAtlet Anggar Sumsel Tambah Pundi Emas di PON Papua (IDN Times/Dokumen KONI Sumsel)

Ricky mengatakan, masing-masing provinsi juga telah mengambil kebijakan pencairan bonus tanpa pajak sebesar 25 persen. Sebab kabar yang Ricky dengar, Sumsel akan menerapkan pemotongan pajak kepada penerima bonus.

Ricky yang juga mewakili para atlet PON XX untuk berbicara kepada media pun menyampaikan, para atlet berharap pemerintah daerah memberi kepastian dan menunaikan janji kepada semua cabor berprestasi.

"Seluruh atlet PON Papua belum sampai sekarang termasuk Paralimpic juga. Harapannya semoga ada kepastian dan bisa dipercepat utuh tanpa potongan pajak 25 persen seperti provinsi lain," tandasnya.

Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru menjanjikan bonus tambahan senilai Rp300 juta untuk semua atlet yang berhasil membawa medali emas di PON XX Papua.

"Kalau berhasil meraih medali emas Rp300 juta bonusnya," kata Deru usai upacara pelepasan kontingen PON Sumatera Selatan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Rabu (22/9/2021) lalu.

Baca Juga: Pemprov Sumsel Beri Bonus Rp75 Juta Bagi Peraih Emas PON Papua 2020 

3. Dispora Sumsel mengaku anggaran bonus untuk atlet jadi bertambaha

Atlet Sumsel di PON Papua Tuntut Bonus yang Tak Kunjung CairKepala Dispora Sumsel Akhmad Yusuf (IDN Times/Dokumen Dispora Sumsel)

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumsel, Ahmad Yusuf Wibowo selaku penanggung jawab atlet Sumsel mengatakan, bonus tersebut segera direalisasikan. Namun Pemprov butuh waktu untuk menghitung bonus untuk atlet Sumsel.

"Sebagaimana yang telah disosialisasikan sebelumnya uang, bonus atlet disiapkan dalam APBD 2022. Tapi uang bonus ini terhambat karena besarannya tidak sesuai dengan medali yang didapatkan atlet," kata dia.

Semula, bonus atlet yang dianggarkan senilai Rp9,2 miliar, namun uang yang harus dibayarkan membengkak menjadi Rp21 miliar.

"Sehingga, penganggaran uang bonus atlet masih dalam proses pemantapan bersama DPRD Provinsi," timpalnya.

4. KONI Sumsel tidak menyetujui jika dana hibah diberikan sebagai tambahan bonus atlet

Atlet Sumsel di PON Papua Tuntut Bonus yang Tak Kunjung CairWakil Ketua Umum KONI Sumsel Suparman Roman (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Yusuf melanjutkan, Pemprov terutama Dispora Sumsel bersama DPRD Provinsi sedang mempersiapkan skema alternatif sehingga uang bonus atlet bisa segera terealisasikan. Skema alternatif ini dengan cara mengambil anggaran dari hibah KONI Sumsel.

"Agar dapat tercukupi untuk pembayaran bonus atlet yang masih akan dikoordinasikan dengan perhitungan lebih detail," ujarnya.

Menurut Sekretaris Umum KONI Sumsel, Suparman Romans, skema bonus tambahan yang bersumber dari dana hibah tidak dilakukan Pemprov Sumsel. Ia berharap pemerintah bersikap bijak dengan tidak menjadikan anggaran hibah demi mencukupi bonus atlet.

"Sejak awal uang bonus atlet teralokasikan dengan baik melalui pembahasan dalam rapat yang komprehensif. Karena yang menjanjikan bonus adalah Gubernur, realisasinya bukan melalui KONI tapi langsung ke Dispora," tuturnya.

Suparman menambahkan, bila rencana anggaran hibah KONI benar-benar diambil maka akan menganggu program yang sudah diproyeksikan sebelumnya.

"Kami bukan masalah tidak setuju atau setuju, tapi cuma berharap supaya semua mengikuti aturan yang wajar dan normal saja," tandas dia.

Baca Juga: Herman Deru Janjikan Bonus Atlet Paralympic Sama Seperti PON

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya