RSMH Palembang Disomasi Kasus Dugaan Malpraktik
Luka korban diduga tak dijahit sehingga membusuk
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bima Sakti Palembang menyomasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, karena perkara dugaan malpraktik. Seorang pelajar SMP di Palembang berinisial CY (14) harus menderita pasca operasi usus buntu.
"Sebelumnya CY diperiksa dan didiagnosis awal ringkasan perawatan mengalami acute appendicitis, atau gejala radang usus buntu dan harus dilakukan operasi," ungkap Direktur LBH Bima Sakti Palembang, Muh Novel, Jumat (10/2/2023).
Baca Juga: Jari Kelingking Bayi Palembang yang Putus Tak Bisa Disambung
Baca Juga: Perawat Potong Jari Bayi di Palembang Resmi Ditahan Polisi
1. Dugaan bekas operasi tidak dijahit
Awalnya korban dioperasi oleh tim dokter pada 30 Januari 2023 lalu. Empat hari berselang atau 4 Febuari 2023, keluarga curiga saat korban sudah kembali ke rumah dan mengeluarkan aroma tidak sedap dari bekas luka operasi.
"Dari bekas operasi itu keluar cairan berwarna kuning dengan intensitas yang secara terus menerus," beber dia.
Kecemasan pihak keluarga tak berhenti di sana. Keluarga menemukan bekas operasi yang tidak dijahit dan hanya ditempel plester oleh pihak dokter. Luka bekas operasi itu menimbulkan pembengkakan yang menjalar ke tubuh dan alat vital pasien.
"Akibatnya bekas luka operasi mengeluarkan cairan kuning terus menerus dan terjadi pembengkakan di area vital pasien atau miss V," jelas dia.
Baca Juga: Pria di Palembang Cabuli Bocah Tetangga, Rekam dan Sebar Video Intim