TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masih Ada Kotak Kosong, KPU Perpanjang Pendaftaran Calon Kepala Daerah

Paslon di OKU dan OKU Selatan sapu dukungan seluruh parpol

Seorang pekerja tengah merampungkan pengerjaan kotak suara Pemilu 2019 di Gudang eks Bandara Polonia, Medan (IDN Times/Prayugo Utomo)

Palembang, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia memperpanjang proses pendaftaran bakal calon (Balon) kepala daerah, pada proses pendaftaran hingga sepekan ke depan atau sampai Sabtu (12/9/2020) mendatang. Keputusan itu diambil karena masih ditemukan beberapa calon kotak kosong, dan ada partai politik (parpol) yang belum menyatakan dukungannya.

"KPU Sumsel sudah memberi tahu ke KPU daerah bahwa proses tahapan pilkada diperpanjang. Keputusan diambil setelah rapat koordinasi dengan KPU RI semalam. Mulai jam 00.00 WIB kemarin, kami kembali mensosialisasikan pendaftaran calon selama tiga hari yakni 7-9 September. Lalu 10-12 September akan dibuka pendaftaran calon," ungkap Ketua KPU Sumsel, Kelly Mariana, Senin (7/9/2020).

Baca Juga: Tersangka Korupsi Melenggang di Pilkada OKU Lawan Kotak Kosong 

1. Seluruh dukungan parpol telah diborong di Pilkada OKU dan OKU Selatan

Komisioner KPU Sumsel Kelly Mariana (IDN/sidratul muntaha)

Penundaan kelanjutan tahapan Pilkada menurut Kelly, membuka kemungkinan partai yang telah menetapkan calon, bisa mencabut dukungan untuk mengajukan paslon lain agar tak terjadi kotak kosong.

"Kita tak tahu apakah ke depan parpol masih ada yang ingin memindahkan dukungan. Sebab masih terbuka pencalonan. Meskipun di Sumsel untuk wilayah kotak kosong suara parpol sudah diborong semua," jelas dia.

2. Pendaftaran di wilayah kotak kosong masih terbuka

Kantor KPU Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Kelly menambahkan, Ogan Komering Ulu (OKU) dan OKU Selatan, menjadi dua wilayah yang tak memiliki lawan dalam pertarungan konstelasi politik atau melawan kotak kosong. Kedua wilayah kembali mengusung petahana Bupati dan Wakil Bupati periode sebelumnya.

Di OKU, pasangan Kuryana-Azis diusung oleh 12 partai pengusung dan tiga partai pendukung. Mereka memborong semua kursi partai di legislatif. Sedangkan di OKU Selatan, Popo Ali-Sholihen Abuasir menyikat seluruh dukungan parpol dengan mengumpulkan 13 partai pengusung dan partai non parlemen.

"OKU dan OKU Selatan sebenarnya semua kursi sudah habis. Kita gak tahu apakah ke depan parpol masih ada yang ingin memindahkan dukungan, karena itu masih terbuka. Meskipun kursi dukungan sudah habis tetap kita buka, karena mengikuti regulasi dari KPU RI untuk perpanjangan waktu pendaftaran," jelas Kelly.

3. Kotak kosong di Sumsel memiliki riwayat yang sama dua tahun lalu

Ilustrasi Sekolah di Tengah Pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha)

Menurut Kelly, pelaksanaan Pilkada melawan kotak kosong tak berbeda dengan proses pilkada yang wilayahnya memiliki calon lawan. Apa lagi untuk di Sumsel pernah memiliki riwayat melawan kotak kosong pada Pilkada 2018 lalu di Kota Prabumulih.

"Perbedaannya hanya di logistik surat suara. Kalau di daerah lain ada dua paslon atau lebih, maka di surat suara OKU Selatan dan OKU hanya ada paslon dan kolom kosong," jelas dia.

Baca Juga: Protokol Kesehatan Dilanggar, Pilkada Bisa Menjadi Klaster Baru

Berita Terkini Lainnya