TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Komplotan Pembobol ATM di Sumsel Rugikan Bank Sumsel Babel Rp173 Juta

26 mesin ATM berhasil dibobol hanya dalam dua hari

Press rilis kasus pembobolan ATM Bank Daerah di Sumsel (Dok:istimewa)

Palembang, IDN Times - Aksi pembobol ATM lintas provinsi yang beraksi di Sumatra Selatan (Sumsel) dengan menyasar bank daerah, menimbulkan kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Sumsel Babel (BSB), Mustakim mengakui, aksi para tersangka telah merusak dan menyebabkan 26 ATM milik BSB mengalami kerugian.

"Total kerugian sebesar Rp173 juta baik dalam bentuk uang yang diambil secara paksa dari mesin ATM maupun kerusakan mesin," ungkap Mustakim saat press rilis di Mapolda Sumsel, Kamis (4/8/2022).

Baca Juga: Pembobol ATM Lintas Provinsi Pilih Sumsel karena Lebih Mudah

Baca Juga: Kelakuan Ayah Tiri di OKU Gauli Anak Selama 5 Tahun Sejak Remaja

1. Uang nasabah aman dari pembobolan

Komplotan pembobol ATM ditangkap Jatanras Polda Sumsel (IDN Times/istimewa)

Mustakim bersyukur pihak kepolisian berhasil meringkus ketiga tersangka, yakni Imron (46), Maryadi (32) dan Arwansyah (32). Dari aksi para komplotan pembobol ATM tersebut, BSB mengklaim uang yang hilang bukan milik nasabah melainkan milik bank daerah.

"Kami tegaskan terkait uang yang diambil bukan milik nasabah seluruhnya. Itu uang milik Bank Sumsel Babel yang sudah diasuransikan, jadi uang nasabah aman," beber dia.

2. BSB akan tingkatkan keamanan ATM

Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Mustakim memastikan kejadian ini akan menjadi pelajaran bagi BSB untuk meningkatkan keamanan dan penjagaan di setiap mesin ATM. Dirinya membantah pernyataan tersangka jika mesin ATM milik BSB mudah dibobol.

"Kami akan lebih meningkatkan penjagaan dan keamanan mesin-mesin ATM BSB di luar pusat perbelanjaan dan kantor-kantor," jelas dia.

3. Masih ada dua pelaku belum tertangkap

Ilustrasi ATM Centre (IDN Times/Mardya Shakti)

Direktur Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel, Kombes Pol Anwar menjelaskan, masih ada dua pelaku lagi yang masih buron. Pihaknya akan mengembangkan kasus ini serta mengejar kedua pelaku tersebut.

"Mereka berjumlah lima orang, tiga tersangka berhasil diamankan dan dua orang lagi masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO)," ungkap dia.

Baca Juga: Korban Prostitusi Anak di Lubuk Linggau Ternyata Tanpa Paksaan

Berita Terkini Lainnya