Keluarga Laporkan Dugaan Kelalaian Dokter di Palembang ke Polda
Keluarga tak terima kondisi korban yang kian menurun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Pihak keluarga DA, pasien anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bari Palembang akhirnya menempuh jalur hukum. Mereka melaporkan salah satu dokter di RSUD itu dengan dugaan kelalaian, ke Polda Sumatra Selatan (Sumsel).
Kasus ini bermula dari pengakuan viral Yani (38) dan Herman (40) tentang kondisi anaknya, DA (7), yang kian memburuk pasca operasi usus buntu. Hal ini pun memunculkan dugaan malpraktik.
Semula, pihak keluarga ingin meminta pertanggungjawaban pihak RSUD, namun upaya tersebut menempuh jalan buntu.
Kuasa hukum keluarga korban, Edison Wahidin, mengungkap, dokter yang mereka laporkan ke Polda Sumsel itu sebelumnya mengopeasi korban.
"Kondisi anak klien kami tambah parah pasca operasi, bahkan keluar nanah berwarna kuning dari bekas jahitan operasi," ungka kuasa hukum keluarga korban, Edison Wahidin, Kamis (9/3/2023).
Baca Juga: Nakes di RSUD Bari dan Puskesmas Palembang Belum Terima Insentif
1. Jahitan luka korban DA membusuk
Edison mengungkap, DA menjalani sampai tiga kali operasi antaran bekas luka operasinya membusuk. Dari bekas jahitan luka tersebut mengeluarkan cairan kuning berupa nanah.
Hal ini membuat kaget pihak keluarga lantaran tidak ada solusi dari RSUD. "Yang kami laporkan ini bukan ke instansi, tapi lebih mengarah ke oknum yang berinisial B, untuk sementara ini masih satu orang yang kami laporkan," beber dia.
Baca Juga: Harta Kekayaan Pejabat di Sumsel Fantastis dan Rawan Manipulasi LHKPN