TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kebakaran, Api Lalap 53 Hektare Lahan di Dua Kabupaten

Ada lima lokasi kebakaran di lima desa

Tim darat dan udara memadamkan api (IDN Times/BPBD Sumsel)

Palembang, IDN Times - Tim Patroli udara dan darat, Satgas Penanganan Karhutla, di Bawah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, terus mencoba memadamkan api yang membakar di lima lokasi, dua kabupaten.

Kebakaran yang terjadi sejak tiga hari lalu tersebut telah menghanguskan kurang lebih 53 hektare (ha) lahan, dan baru berhasil dipadamkan sekitar 7,5 ha.

"Sejauh ini laporan yang masuk ada lima desa yang lahannya terbakar, yakni di Kabupaten Ogan Ilir dan Banyuasin. Tim masih mencoba memadamkan lewat darat dan udara," ungkap Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori, ketika di konfirmasi IDN Times, Rabu (26/8/2020).

Baca Juga: Cari Rumput di Kebun Tebu, Petani Ogan Ilir Temukan Tengkorak Manusia

1. Tim darat kesulitan tembus lokasi kebakaran

Proses pemadaman dilakukan tim darat (IDN Times/BPBD Sumsel)

Adapun wilayah yang terbakar itu adalah Desa Palem Raya, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir dengan luasan terbakar dua ha, baru satu ha yang berhasil dipadamkan. Di wilayah Banyuasin ada Desa Setia Harapan yang menjadi wilayah terluas yang terbakar sebesar 20,8 ha, baru dipadamkan empat ha.

Ansori menjabarkan, wilayah lain yang terbakar adalah, Desa Tebing Abang, Kecamatan Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin, luas terbakar empat ha, dan belum dipadamkan hingga saat ini.

Desa selanjutnya Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago Banyuasin, terbakar sekitar 18, 2 ha, dipadamkan satu ha. Desa Rambutan, Kecamatan Rambutan, Banyuasin, terbakar delapan ha, padam 1,5 ha.

"Sampai sekarang api ada yang sudah padam, sebagian lagi belum. Helikopter juga belum tuntas lakukan water bombing, tim darat juga sulit untuk sampai dalam lokasi," jelas dia.

2. BPBD nilai ada yang sengaja membakar lahan

Lahan Karhutla di Sumsel yang terbakar (IDN Times/BPBD Sumsel)

Ansori menuturkan, lahan yang terbakar sebagian besar adalah lahan mineral dan lahan gambut. Hanya saja gambut yang terbakar kali ini bukan gambut dalam yang biasa sulit dipadamkan jika sudah terbakar.

"Sejauh ini kebanyakan rawa yang terbakar," jelas dia.

Dari laporan yang masuk, pihaknya mencatat lahan yang terbakar ada yang sengaja dibakar untuk membuka lahan baru. Kebiasaan membuka lahan dengan cara dibakar memang kerap dilakukan oleh masyarakat saat memasuki musim kemarau.

"Penyebab kebakaran sejauh ini sebagian ada yang sengaja dibakar, tapi belum pasti juga. Karena kawan-kawan lagi fokus padamkan api saat ini," jelas dia.

Baca Juga: Asap Pekat Akibat Karhutla Sempat Tutupi Jalan Tol Palindra

Berita Terkini Lainnya