TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus Klaster Keluarga dan Kantor di 2 Wilayah Sumsel Melonjak

Kasus sembuh capai 72 persen

Ilustrasi pemeriksaan rapid test di pasar Palembang (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Palembang, IDN Times - Kasus perkembangan COVID-19 di Bumi Sriwijaya mengalami peningkatan. Terhitung dari data terakhir pada 30 September 2020 kemarin, penambahan jumlah kasus positif mencapai 111 kasus yang didominasi dua wilayah yakni Lubuk Linggau dan Musi Banyuasin (Muba).

"Dari data terbaru kasus positif telah mencapai 6.096 positif baru. Kasus terbaru didominasi klaster keluarga dan kantor pemerintah Lubuk Linggau dan Muba," ujar Kasi Surveilance dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Yusri, Kamis (1/9/2020).

Baca Juga: Dinkes Ingatkan Potensi Klaster Perkantoran COVID-19 di Sumsel 

1. Klaster kantor mendominasi setelah keluarga

Tenaga kesehatan memakai Alat Pelindung Diri (APD) mengambil tes swab dari pekerja pabrik tepung, di tengah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di desa Moriya pinggiran kota Ahmedabad, India, Senin (14/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave)

Yusri menjelaskan, kasus klaster perkantoran dari pemerintahan dan swasta sudah mencapai 30 persen. Kasus ini menjadi catatan terbesar setelah klaster keluarga yang juga mendominasi.

Ia menilai, antara klaster kantor dan keluarga sejauh ini sangat berhubungan. Saat seseorang terpapar virus corona dari kantor, maka rentan menulari kelaurga di rumah.

"Misalnya ada anggota keluarga kita yang bekerja dan mereka tertular virus di kantor, lalu mereka pulang ke rumah dan menyebar ke anggota keluarga lain. Itu yang membuat angka kasus kita tinggi karena timbul klaster baru," jelasnya.

2. Kasus COVID-19 Lubuk Linggau jadi wilayah terbanyak kedua di Sumsel

Pedagang Pasar Kebon Semai Sekip Palembang mengikuti swab test pasca meninggalnya satu rekan mereka suspect COVID-19. (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Klaster pesantren juga masih mendominasi kasus di Lubuk Linggau. Data terakhir, jumlah positif di Bumi Sebiduk Semare sudah mencapai 325 orang. Atau terbanyak kedua setelah Palembang yang mencapai 511 kasus aktif.

"Munculnya klaster pesantren diakibatkan banyak orang yang terkonsentrasi di satu tempat. Namun informasi terbaru dari mereka yang positif sudah banyak yang sembuh," jelas dia.

Baca Juga: Sampel COVID-19 Baru 400 Per Hari, OTG di Sumsel Tak Wajib Diperiksa

Berita Terkini Lainnya