Dinkes Ingatkan Potensi Klaster Perkantoran COVID-19 di Sumsel 

Kasus klaster yang nihil tidak bisa dipastikan benar habis

Palembang, IDN Times - Penyebaran COVID-19 di wilayah Sumatra Selatan (Sumsel) masih terus terjadi. Masyarakat terutama pegawai kantoran pun diminta berhati-hati, sebab kasus virus corona saat ini rawan terjadi di perkantoran dan menjadi sebuah klaster baru.

"Ada klaster baru yakni klaster perkantoran. Penularan kasus COVID-19 di lingkungan kantor tidak hanya terjadi di Palembang tetapi di kabupaten dan kota lain juga. Secara nasional hal ini juga terjadi," ungkap Kasi Survei dan Imunisasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Yusri saat dikonfirmasi IDN Times, Rabu (5/8/2020).

1. Klaster perkantoran terjadi di berbagai kabupaten dan kota

Dinkes Ingatkan Potensi Klaster Perkantoran COVID-19 di Sumsel Petugas menyemprotkan disinfektan di ruang perkantoran (Dok.IDN Times/Istimewa)

Yusri menilai, klaster perkantoran ini sama halnya dengan kasus klaster lain. Seperti klaster pasar, keluarga, dan tenaga medis. Klaster perkantoran sudah terjadi dalam beberapa waktu terakhir, setelah berbagai perusahaan melaporkan ada temuan pasien baru dari pekerjanya.

"Kami tidak tahu persis jumlah klaster perkantoran namun ada, sebab yang tahu persis itu kabupaten dan kota. Provinsi hanya mencatat jumlah orang yang positif dalam bentuk data agregat," ujar dia.

Baca Juga: Inggris Ciptakan Teknologi Uji Swab dalam Waktu 1,5 Jam

2. Dinkes Sumsel ingatkan Protokol Kesehatan untuk cegah virus

Dinkes Ingatkan Potensi Klaster Perkantoran COVID-19 di Sumsel Suasana PSBB di Kota Palembang titik Poin Pasar Cinde (IDN Times/Rangga Erfizal)

Pada transisi menuju normal baru di tengah pandemik, Dinkes Sumsel meminta masyarakat tetap berhati-hati, mengingat sebaran virus masih saja terjadi. Protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan masker, merupakan jalan tepat untuk melakukan pencegahan.

"Intinya terapkan protokol kesehatan sepanjang yang positif masih terus bertambah. Karena kita tidak tahu, mungkin saja orang sekitar kita mengandung virus yang bisa menularkan walaupun tanpa gejala," beber dia.

3. Klaster tidak akan pernah nihil kasus

Dinkes Ingatkan Potensi Klaster Perkantoran COVID-19 di Sumsel Pedagang Pasar Kebon Semai Sekip Palembang mengikuti swab test pasca meninggalnya satu rekan mereka suspect COVID-19. (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Salah satu klaster di Palembang seperti pasar, saat ini sudah dinyatakan nihil. Para pedagang sudah kembali sehat usai hasil uji swab-nya keluar. Namun, kondisi itu tidak bisa menjadi patokan bahwa COVID-19 di pasar telah selesai.

Menurut Yusri, kemungkinan yang terdeteksi habis karena tidak dilakukan pemeriksaan dan terinfeksi tanpa gejala.

"Kalau kluster yang betul-betul habis tidak bisa dipastikan, mungkin saja masih ada terinfeksi dan tidak terdeteksi karena tanpa gejala dan tidak dapat dideteksi karena tidak periksa swab," tutup dia.

Baca Juga: 1 Karyawan BPJS Palembang Positif COVID-19, Layanan Setop 3 Hari

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya