Hoaks Penyebab Utama Jumlah Vaksinasi Anak di Sumsel Rendah
Sebagian orangtua terhasut oleh kabar tak benar di medsos
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan Sumatra Selatan (Dinkes Sumsel), Lesty Nurainy, mengakui vaksinasi anak usia 6-11 tahun belum terlalu maksimal. Serapan vaksin di beberapa daerah pun masih sangat rendah.
Menurut Lesty, banyak orangtua siswa yang belum mengizinkan anaknya menerima vaksin akibat kekhawatiran terhadap dampak atau efek setelah vaksinasi.
"Masih banyak yang termakan hoaks. Untuk itu saat ini, cakupan vaksinasi anak di Sumsel baru mencapai 16,34 persen. Khusus untuk anak, ada dua jenis vaksin yang bisa digunakan yakni Biofarma dan Coronavax," jelas Lesty, Jumat (14/1/2022).
Baca Juga: Vaksinasi Anak di Pali dan Lubuk Linggau Terendah se-Sumsel
1. Vaksinasi anak kurangi risiko tertular virus
Menurut Lesty, vaksinasi anak dianggap dapat menghindari mereka dari paparan virus. Lesty mengungkapkan, meski paparan virus tidak begitu berbahaya terhadap anak-anak seperti orang dewasa pada umumnya, namun perlindungan dari vaksinasi bisa membentuk herd immunity.
"Vaksinasi merupakan upaya pemerintah untuk melindungi anak-anak dari risiko tertular. Makanya target kita 899.662 orang anak dapat divaksin," jelas dia.
Baca Juga: Palembang Menarget 2 Ribu Anak Usia 6-11 Tahun Vaksinasi Tiap Hari
Baca Juga: Gubernur Sumsel Yakin Invasi Delta Jadi Pembelajaran Cegah Omicron