TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hampir Setahun Pandemik, Dinkes Palembang Akui PCR Kurang Maksimal

Aturan swab test berubah diatur pedoman V Kemenkes RI

Ilustrasi pemeriksaan rapid tes antigen (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Hampir satu tahun pandemik COVID-19 terjadi di Bumi Sriwijaya, pengujianswabtest untuk COVID-19, masih terbilang rendah. Dinas Kesehatan Kota Palembang mencatat dari total 1.830 kapasitas pemeriksaan hasil laboratorium Polymarese Chain Reaction (PCR), dalam seharinya hanya bisa memeriksa 1.000 spesimen.

"Memang sejauh ini untuk uji sampel di Kota Palembang masih terbilang belum optimal sepenuhnya," ungkap Pelaksana Tugas Kadinkes Palembang, Fauzia, Jumat (5/2/2021).

Baca Juga: Cara Bikin Kue Bulan Sajian Khas Imlek Warga Tionghoa di Palembang

Baca Juga: GP Ansor Sumsel Terima Perpindahan Puluhan Anggota FPI Sumsel

1. Mereka yang tidak bergejala diminta isolasi mandiri

Wisma Atlet Jakabaring Palembang untuk menampung Orang Dalam Pemantauan (ODP) paparan COVID-19 (ANTARA FOTO/Feny Selly)

Sejauh ini Kota Palembang tidak mengandalkan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK), seperti awal pandemik. Menurutnya, ada sembilan fasilitas layanan kesehatan yang juga menunjang pemeriksaan sampel dari swab test.

Kurang optimalnya pemeriksaan tersebut terjadi lantaran ada pedoman pencegahan dan pengendalian COVID-19 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Jika di awal pandemik, mereka yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif bakal diperiksa. KIni, dengan adanya Pedoman V Kemenkes RI, petugas medis hanya memeriksa mereka yang bergejala saja.

"Adapun yang tidak bergejala diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah," jelas dia.

2. Kamar isolasi rumah sakit di Palembang terisi 30 persen

Ilustrasi ruang isolasi. IDN Times/Feny Maulia Agustin

Fauzia menjelaskan, dampak aturan tersebut, pelayanan isolasi di rumah sakit menjadi tak sepenuh seperti awal pandemik. Sejauh ini, okupansi kamar ada 30 persen dari total 1.000 kamar isolasi di 16 rumah sakit.

"Sebenarnya kami selalu siap untuk menampung, tetapi karena hanya yang bergejala saja yang dirawat, maka kamar isolasi untuk COVID-19 masih tetap tersedia," jelas dia.

Baca Juga: Ini Dampak Negatif Sekolah Daring Bagi Siswa Versi Psikolog Palembang

Berita Terkini Lainnya