GP Ansor Sumsel Terima Perpindahan Puluhan Anggota FPI Sumsel

Palembang, IDN Times - Pembubaran organisasi Front Pembela Islam (FPI) berdampak bagi sebagian anggotanya di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel). Tidak sedikit dari anggota Rizieq Shihab tersebut berpindah ke Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) yang berafiliasi dengan Nahdatul Ulama (NU).
"Sejauh ini ada sekitar 20 hingga 30 anggota FPI yang masuk ke GP Ansor Sumsel, dampak dari pembubaran organisasi," ungkap Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Sumsel, Ahmad Zarkasih, Selasa (26/1/2021).
1. GP Ansor terbuka bagi siapapun yang mau bergabung
Zarkasih menuturkan, tidak ada pertentangan usai terjadi perpindahan anggota dari FPI ke GP Ansor. Menurutnya sesuai instruksi dari pengurus pusat, Ansor terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung.
"Instruksi dari pusat siapa pun yang mau bergabung dengan GP Ansor, selagi ikut paham kita tentang kebangsaan dan kenegaraan, maka kami akan terima," jelas dia.
Baca Juga: Tanggapi Kabar Pembubaran, Sekjen FPI Sumsel: Ada "Mobil" Lain
2. GP Ansor maklumi pemikiran anggota FPI di organisasi lama
Zarkasih menilai, sejatinya antara GP Ansor dan FPI tidak ada perbedaan. Semua sama-sama NU dan muslim. Namun kerap kali keduanya memiliki pandangan berbeda tentang pemahaman soal tata negara.
"Memang ada perbedaan dengan FPI terutama soal paham Khilafah. Namun tidak perlu diperbesar," jelas dia.
3. Anggota baru diminta ikuti pandangan NU
Menurutnya, para anggota baru harus berpegang kepada Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan Undang-Undang (UU) 1945, sebagai jalan yang dipegang NU secara garis besar. Namun jika dalam prakteknya ada anggota yang tidak sejalan, maka pihaknya akan segera mengambil tindakan tegas untuk dipecat.
"Gusdur sempat mengatakan kalau ada yang ingin mengubah atau berbeda dengan NKRI tentu tidak boleh berada di republik ini. Tentunya, mereka akan berhadapan dengan GP Ansor, tokoh agama, dan lain sebagainya," tutup dia.
Baca Juga: Baliho Rizieq Shihab di Palembang Dicopot, FPI Sumsel: Tunggu Imbasnya