TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sekda Palembang Sebut Kamar Rawat Inap di RS Masih 50 Persen

Tidak ingin berandai-andai bila ada lonjakan pasien

Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang Ratu Dewa (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang, Ratu Dewa, menyebut jumlah hunian kamar di ruang rawat inap rumah sakit Palembang masih memadai untuk pasien COVID-19. Ia memastikan informasi tersebut dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang bahwa semua rumah sakit rujukan masih memiliki kamar kosong.

"Dinkes sampai sekarang terus mendata, tingkat hunian rawat inap di sekitar 13 rumah sakit masih 50 persen tersedia," ujarnya kepada IDN Times, Rabu (16/9/2020).

Baca Juga: RSMH Kewalahan Terima Pasien COVID-19, Dokter Prediksi Bisa Kolaps

1. Menekan penularan COVID-19 jadi fokus Pemkot Palembang

Ilustrasi rumah sakit. IDN Times/Dokumentasi RSUDAM

Karena ketersediaan ruang rawat inap masih cukup, Pemkot Palembang belum berencana membuat kebijakan baru untuk mengantisipasi lonjakan pasien yang positif COVID-19. Menurutnya hal terpenting adalah menekan penularan yang muncul dari klaster tertentu.

"Karena masih ada, kita jangan berandai-andai dulu. Jangan terlalu jauh ke arah sana (lonjakan kasus)," jelas dia.

2. Okupansi di RSMH Palembang mencapai 88 persen

Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19, ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Juru Bicara Dinkes Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan, dari informasi yang mereka terima dari Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Sumsel, Widya Anggraini, Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin (RSMH) khususnya Ruang Isolasi mengalami okupansi paling tinggi.

"Memang di RSMH Palembang okupansinya mencapai 88 persen, yakni 121 tempat tidur sudah terisi dari total 137 yang disediakan. Tapi rata-rata keselurahn rumah sakit setengahnya masih tersedia," katanya.

Baca Juga: 23 Pegawai dan Jubir Reaktif, Sebagian Karyawan PN Palembang WFH

3. RSMH Palembang menjadi RS Rujukan Tipe A

Ilustrasi ruang pemeriksaan pasien COVID-19 di RS Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Tingginya jumlah hunian di RSMH sambung Yudhi, dipengaruhi karena statusnya sebagai Tipe A rujukan nasional yang diprioritaskan untuk pasien dengan kondisi sangat berat di Sumsel. Jumlah SDM dan peralatan yang tersedia pun dianggap mumpuni untuk merawat pasien COVID-19.

"Kalau di empat rumah sakit rujukan lain masih cukup. RSUD Siti Fatimah Palembang ada 52 persen, RSUD Kayuagung dan RSUD Rivai Abdullah justru 0 persen, dan di Lahat 31 persen. Palembang paling tinggi karena kebanyakan pasien dirawat paling banyak dari wilayah Palembang," sambung dia.

Baca Juga: Puluhan Warga Palembang Pelanggar Protokol Kesehatan Dihukum Push Up

Berita Terkini Lainnya