TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkot Sebut 2 Program Tekan Angka Anak Kerdil di Palembang

Jumlah stunting atau anak kerdil turun 6,4 persen sejak 2019

Ilustrasi penimbangan berat badan bayi di Posyandu. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mengklaim angka stunting atau anak kerdil menurun hingga 6,4 persen sejak 2019 hingga sekarang. Penurunan itu ditekan oleh program Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).

"Program Posyandu juga mendorong penurunan angka stunting. Tentu langkah ini menjadi keberhasilan Pemkot dan semua pihak yang terlibat," ujar Wali Kota (Wako) Palembang, Harnojoyo, Selasa (31/5/2022).

Baca Juga: 490 Anak di Palembang Derita Stunting, Pemkot Sebut Kasusnya Turun

1. Kampung Bersinar Palembang juga menurunkan angka stunting di Palembang

Wali Kota (Wako) Palembang, Harnojoyo (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Selain program TPPS, penurunan angka stunting di Palembang turut dipengaruhi kehadiran Kampung Edukasi Stunting yang tersebar di setiap kelurahan atau kecamatan.

"Sebelumnya kita sudah dirikan Kampung Bersinar untuk menurunkan persentase kasus stunting. Selanjutnya bentuk tim tambahan lagi," kata dia

Baca Juga: [WANSUS] Perkembangan Stunting di Palembang dan Penanganannya

2. Target tekan angka prevelensi kekerdilan setiap tahun

ANTARA FOTO/Maulana Surya

Penurunan angka kekerdilan di Palembang mendorong Pemkot meningkatkan pelayanan program edukasi stunting, dan menargetkan penurunan angka prevelensi kekerdilan setiap tahunnya.

"Demi capaian ini, langkah lain yang kami lakukan dengan memadukan kerja antar instansi yang terlibat dalam penanganan stunting," timpalnya.

Baca Juga: Cegah Stunting, Anak SD di Sumsel Terima 2 Ton Telur Gratis!

Berita Terkini Lainnya