TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pembangunan Sungai Sekanak Lambidaro Palembang Mundur, Ini Alasannya

Ada perubahan desain pembangunan Sungai Sekanak Lambidaro

Konsep restorasi anak Sungai Musi (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Pembangunan Destinasi Sungai Sekanak Lambidaro Palembang yang semula direncanakan tahun 2020, ditunda menjadi tahun 2021. Alasannya, karena saat proses desain konsep yang akan diterapkan mengalami sedikit perubahan.

"Ada perubahan desain, yang lebih menyempurnakan desain dengan penambahan baru, yakni adanya pintu muara yang sebelumnya tidak masuk dalam konsep. Fungsi pintu muara itu berpengaruh terhadap ketinggian air sungai," kata Agung Setiyono, Konsultan sekaligus Ketua Tim Perencana Kegiatan Perencanaan Restorasi Sekanak Lambidaro, di Balai Kota Rumah Dinas Wali Kota Palembang, Selasa (1/10).

1. Konsultan mengajukan agar Sungai Sekanak Lambidaro memiliki fungsi ganda

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Agung memaparkan, awalnya pembangunan Sungai Sekanak Lambidaro difokuskan untuk menambah destinasi wisata di Kota Palembang. Apalagi, diketahui Palembang merupakan kota metropolitan yang tidak banyak memiliki potensi wisata alam.

Atas dasar itu, sambung Agung, konsultan mengajukan agar Sungai Sekanak Lambidaro memiliki fungsi ganda, selain menjadi destinasi wisata.

"Sungai Sekanak Lambidaro pernah dilakukan perencanaan oleh Balai Besar Sungai Sumsel. Tapi sistemnya terpisah, sekarang Sekanak dan Lambidaro dijadikan satu. Selain dikonsep untuk wisata, maka ditambahkan sebagai pengendali banjir konsepnya saat ini," papar dia.

Baca Juga: Ini Janji Pemkot Palembang untuk Sungai Sekanak yang Penuh Sampah

2. Punya rawa-rawa, Sungai Lambidaro dinilai dapat mengatasi dan menanggulangi banjir

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Kemudian, jelas Agung, Sungai Sekanak Lambidaro yang bakal dibangun sepanjang 10 km disebut dapat mengatasi dan menanggulangi banjir. Karena di kawasan Lambidaro memiliki rawa-rawa yang alami.

"Lambidaro itu ada tampungan rawa-rawa, itu yang harus kita pelihara dan kembalikan sebagai resapan alami. Ditambah dengan penambahan pintu muara, alternatifnya ada dua, begitu air pasang bisa tertahan di pintu-pintu. Tapi air tidak bisa mengalir dan teresap rawa. Memang operasional tidak mudah untuk buka tutup pintu," jelasnya.

Hal yang perlu diperhatikan, sambung dia, yakni proses operasional jangan terlambat. Karena, sistem buka tutup pintunya harus tepat,  apabila air tinggi dan pintu telat terbuka tetap akan bajir. Seperti di Sungai Bendung sudah diterapkan sistem pintu muara dengan ada pompa. Tapi baiknya memanfaatkan restorasi rawa dulu, baru terapan seperti di Sungai Bendung," ujar dia lagi.

Baca Juga: Wajah Wisata Sungai Sekanak, Ada Sampah Plastik dan Aroma Tak Sedap 

3. Permasalahan transportasi air di Sungai Lambidaro terletak di pendakalan aliran air

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Apabila terjadi permasalahan dalam penerapan transportasi air, ungkap Agung, hal tersebut karena adanya elavasi air yang rendah. karena, sebenarnya dari dulu perahu di Sungai Sekanak bisa masuk tranposrtasi ke Lambidaro.

Hanya saja, dulunya ada pendakalan aliran sungai dan mengetahui elavasi air turun ke dasar air, jadi terganggu. Walaupun memiliki fungsi tambahan dengan adanya pintu muara, ternyata perubahan desain Sungai Sekanak Lambidaro ini memiliki kekhawatiran.

"Karena kalau konsepnya begini (pintu muara), otomatis pada saat surut akan lebih terlihat. Misalnya, saat kering kalau ada sampah akan kelihatan karena saat air tinggi, di dasar itu tidak tampak kalau sampak nyangkut karena tertahan di pintu," ungkap dia.

Berikutnya, untuk desain Sungai Sekanak sendiri, bakal dibangun dengan desain turap, yakni pembangunan dengan dinding vertikal yang relatif tipis dan berfungsi untuk menahan tanah, dan untuk menahan masuknya air ke dalam lubang galian. 

"Dua meter di bawah air surut menerapkan desain turap. Desain turap ini membuat bangunan yang ada sekarang harus dirobohkan, dan memakan waktu sekitar setahun. Tapi tergantung pada pembebasan lahan sepanjang 2 kilometer itu. Kalau wali kota menjamin, maka bisa dibebaskan lebih cepat," jelasnya.

Berita Terkini Lainnya