Ini Bukti Pengentasan Kemiskinan di Palembang Tak Berjalan
Anggaran daerah banyak digunakan untuk acara seremonial
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (BPS Sumsel) mengungkap angka kemiskinan di Palembang terus naik. Bahkan persentase kemiskinan di Palembang sepanjang 2021 mencapai 11,34 persen.
Persentase itu menunjukkan ada 191.200 jiwa dari total penduduk 1.656.073 jiwa di Palembang mengalami kemiskinan. Artinya ada peningkatan dari tahun sebelumnya di angka 182.610 jiwa.
Baca Juga: Palembang Berutang Rp112 Miliar Danai Sederet Proyek Infrastruktur
1. Anggaran daerah banyak digunakan untuk kegiatan seremonial
Menurut Pengamat Ekonomi Sumsel, Yan Sulistyo, angka kemiskinan di Palembang yang kian bertambah disebabkan program pengentasan kemiskinan dari Pemkot tidak berjalan. Anggaran yang seharusnya digunakan untuk subsidi kebutuhan dasar masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, serta penyaluran sembako murah, justru tidak dimanfaatkan optimal.
"Pemkot lebih menganggarkan kegiatan ke acara yang sifatnya seremonial. Daripada menghamburkan uang untuk kegiatan yang tidak penting, lebih baik dialokasikan ke subsidi konsumsi masyarakat," ungkapnya, Jumat (18/3/2022).
Baca Juga: Restorasi Sekanak Lambidaro di Palembang Butuh Rp400 Miliar
Baca Juga: Pemkot Janji Masalah Kemiskinan di Palembang Tuntas Tahun 2023