TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

13 Cabor PON Papua Asal Sumsel Tuntut Dana Pelatda

Anggaran tak kunjung cair hingga waktu deadline

13 Cabor Kontingen PON Papua Asal Sumsel Tuntut Dana Pelatda (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Sebanyak 13 cabang olahraga (Cabor) kontingen Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020 asal Sumatra Selatan (Sumsel), menuntut dana pelatihan daerah kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

"Mendekati PON yang tinggal 3 bulan berapa hari lagi, kita akan berangkat Pelatda tapi belum ada alat, gaji pembinaan untuk try out dan traning camp (TC). Padahal kami pelatih dan atlet akan perang, tapi tanpa persiapan apa-apa," ujar Pelatih Pencak Silat, Abas Akbar, Kamis (17/6/2021).

Baca Juga: Kontingen Sumsel Dibekali Rp13 Miliar Jelang Laga PON Papua

1. Pelatda belum terlaksana padahal KONI Sumsel sudah janjikan dana

KONI Sumsel melakukan rapat virtual ZOOM bersama KONI Pusat, membahas penundaan PON Papua 2020 (IDN Times/Humas KONI Sumsel)

Bersama kontingen lain dari cabor atletik, gulat, anggar, pencak silat, senam, dayung, menembak, karate, panjat tebing, taekwondo, panahan, sepatu roda, dan bermotor, para pelatih mendesak KONI Sumsel segera mencairkan dana persiapan yang telah dijanjikan.

"PON bukan main-main, kita sampai waktu deadline belum berkumpul (pelatda) karena belum ada persiapan dan koordinasi. Padahal Ketum sudah menjanjikan tapi administrasi berbelit," kata dia.

2. Berharap ada bantuan dari Gubernur Sumsel

13 Cabor Kontingen PON Papua Asal Sumsel Tuntut Dana Pelatda (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Bermaksud meminta kejelasan anggaran menghadapi PON di Papua, para kontingen cabor berharap KONI Sumsel menuntaskan permasalahan dan mengatur kebutuhan atlet maupun pelatih. Termasuk keterbukaan dana secara rinci.

"Kita ini kurang dari satu bulan lagi untuk pelatda (Juli) banyak atlet bertanya, kami ingin meng-update informasi ini," timpal dia.

Meski mengerti persiapan menuju PON Papua tidak saja tanggung jawab KONI Sumsel, namun jajaran kontingen cabor juga memohon agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) seperti Gubernur dan DPRD Sumsel bisa turut andil memberi bantuan.

"Berbicara PON tentu soal harkat martabat Sumsel, dukungan dana yang kurang kami juga berharap dari Gubernur untuk support menghadapi perang di Papua, selain kesiapan mental kami," ungkapnya.

3. Sebut hambatan pencairan dana karena ada petugas mengundurkan diri

Situasi kantor KONI Sumsel di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Ketua Umum KONI Sumsel, Hendri Zainudin mengakui, pencairan anggaran yang terhambat memang terjadi. Ada hambatan komunikasi antara instansi dan kontingen dari cabor-cabor. Namun saat ini sudah dalam komunikasi.

"Dananya ada tapi belum cair karena ada petugas kita yang mengundurkan diri. Yang terhambat akan segera selesai," jelas dia.

Baca Juga: 158 Atlet Sumsel Berlaga di PON Papua Menjalani Vaksinasi

Berita Terkini Lainnya