Waspada Hujan! Prakiraan Cuaca BMKG untuk Sumsel 24 Juni

- Wilayah dataran tinggi Sumsel berpotensi hujan intensitas sedang hingga lebat
- Hujan ringan berpotensi terjadi di wilayah pesisir Kota Palembang dan kabupaten pesisir timur
- Suhu udara berkisar antara 16-29 derajat celsius, kelembapan udara sangat tinggi, angin bertiup dari Tenggara ke Barat Daya
Palembang, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca di Sumatera Selatan (Sumsel) didominasi oleh kondisi berawan dan hujan ringan hingga sedang.
Sejumlah potensi yang ada dapat berubah sewaktu-waktu karena cuaca ekstrem akibat hujan lebat disertai petir dan angin kencang dalam waktu singkat. Berikut IDN Times, merangkum kondisi cuaca di Sumsel, Selasa (24/6/2025).
1. Wilayah dataran tinggi Sumsel berpotensi hujan

Wilayah barat dan selatan Sumsel seperti Empat Lawang, Pagar Alam, Lahat, OKU Selatan, dan OKU Timur diprediksi mengalami hujan intensitas sedang hingga lebat, terutama pada siang dan sore hari. Bahkan, Kota Lubuk Linggau dan OKU Selatan berpotensi mengalami hujan disertai petir pada siang hari.
Hujan lebat juga diprediksi terjadi di Kabupaten Musi Rawas dan Musi Rawas Utara, terutama pada sore hingga malam hari.
2. Hujan ringan berpotensi terjadi di wilayah pesisir

Kota Palembang, Prabumulih, serta kabupaten pesisir timur seperti OKI dan Ogan Ilir juga diprediksi mengalami hujan sejak pagi hingga malam hari. Meski intensitasnya cenderung ringan hingga sedang, kondisi ini dapat memperparah genangan di wilayah dengan sistem drainase buruk.
3. Arah angin dan kelembapan di Sumsel

Suhu udara di wilayah Sumsel berkisar antara 16 derajat celsius hingga 29 derajat celsius. Suhu terendah tercatat di wilayah tinggi seperti Pagar Alam dan OKU Selatan, sementara suhu tertinggi terpantau di Banyuasin, OKU, dan Palembang. Kelembapan udara rata-rata sangat tinggi, antara 61 persen hingga 100 persen, dengan potensi tertinggi di OKU Selatan, Ogan Ilir, dan PALI, yang mencapai 100 persen pada beberapa jam.
Angin bertiup dari Tenggara ke Barat Daya dengan kecepatan rata-rata 13 hingga 17 km/jam, memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan awan hujan di berbagai wilayah.